Siantar, Lintangnews.com | Kepada seluruh peserta Forum Dialog Wawasan Kebangsaan, Wakil Wali Kota Siantar, Togar Sitorus mengajak untuk meningkatkan pemahaman 4 konsensus dasar kehidupan berbagsa dan melaksanakan tugas-tugas pelayanan kepada masyarakat, khususnya masyarakat Kota Siantar untuk dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat di wilayah masing- masing.
Hal tersebut diungkapkan Togar Sitorus membacakan sambutan tertulis Wali Kota, Hefriansyah saat membuka dialog wawasan kebangsaan bagi para Kepala Bagian (Kabag), Sekretaris Kecamatan (Sekcam) dan Lurah, Selasa (9/10/2018) bertempat di aula Viyata Rindam I/BB Jalan Arga Sari.
Kegiatan itu dihadiri Dan Rindam I/BB, Kolonel Inf Zainuddin, Kabag Umum Rindam I/BB Letkol Inf Takkas Gultom yang juga selaku narasumber dan Kaban Kesbang Pol Pemko Siantar, Lukas Barus.
Togar Sitorus mengatakan, Pemko Siantar menyambut baik dan memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan dialog dan diskusi wawasan kebangsaan, yang bertujuan untuk lebih meningkatkan dan menggugah kembali rasa nasionalisme, cinta tanah air, setia kepada Pancasila dan UUD 1945 serta negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Sejak awal berdirinya, Indonesia merupakan bangsa yang majemuk karena terdiri atas berbagai suku bangsa, adat istiadat, budaya, bahasa daerah serta agama yang berbeda-beda. Dengan keanekaragaman itu mengharuskan setiap langkah dan kebijakan negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang diperkuat dengan persatuan dan kesatuan bangsa,” papar Togar.
Togar menuturkan, nilal-nilai 4 konsensus dasar kehidupan berbagsa dan bernegara, tidak lain untuk mengingatkan kepada seluruh komponen bangsa agar pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara terus dijadikan jalan yang mengacu kepada tujuan negara yang dicita-citakan.
Serta bersatu padu mengisi pembangunan 4 konsensus dasar kehidupan berbangsa dan bernegara dapat menjadi paduan yang efektif dan nyata, apabila semua pihak, elemen bangsa dan masyarakat konsisten mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Sementara itu Dan Rindam dalam pemaparannya menjelaskan, kesadaran kebangsaan merupakan kondisi yang amat dinamis yang perlu dibina dan dikembangkan serta di dukung oleh intitusi pemerintah, institusi politik, sosial budaya, ekonomi serta pertahanan keamanan.
Zainuddin menjelaskan, bahwa masyarakat Siantar merupakan masyarakat heterogen, terdiri dari berbagai suku, etnis, agama dan budaya yang merupakan kondisi alamiah majemuk dan kompleks keragaman itu merupakan unsur yang strategis dan menguntungkan untuk membangun bangsa.
“Namun di sisi lain juga memberi potensi kerawanan besar dari berbagai segi kehidupan yang sewaktu-waktu dapat memicu gejolak dan dikhawatirkan berakhir dengan konflik antar golongan, ras, agama atau daerah yang sungguh diharapkan dan diinginkan tak terjadi,” kata Dan Rindam.
Dengan dilaksanakannya dialog itu, Dan Rindam berharap dapat meningkatkan rasa kebangsaan dan nasionalisme, sehingga selalu terjalin persatuan dan kesatuan di masyarakat. (elisbet)