Simalungun, Lintangnews.com | Berdalih sebagai pembiayaan pengamanan vaksinasi Corona Virus Disease (Covid-19), Bupati Simalungun, JR Saragih merealisasikan anggaran kepada 2 institusi vertikal yang berbeda.
“Iya, itu untuk pengamanan vaksinasi Covid-19,” kata Jon Suka Jaya Purba saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Rabu (17/2/2021).
Anggaran yang digelontorkan sebesar Rp 12 miliar itu bersumber dari Biaya Tak Terduga (BTT) tahun anggaran 2021 tanpa perencanaan sebelumnya.
“Belum ada perencanaan pada tahun 2020. Tetapi kan pada tahun 2020, untuk penanganan Covid-19 ada dianggarkan di BTT dan dilaksanakan tahun 2021 ini,” jelas Jon Suka.
Disinggung Covid-19 bukan lagi sebuah bencana alam yang sudah terjadi sebelumnya, Jon Suka menuturkan, sudah ada kesepakatan di DPRD Simalungun.
“Di DPRD Simalungun sudah ada kesepakatan, untuk penanganan Covid-19 diambil dari BTT. Karena memang sudah dianggarkan khusus penanganan Covid pada tahun 2021,” sebutnya.
Jon Suka menyampaikan sesuai pembicaraan di DPRD Simalungun pada tahun 2020 saat pembahasan R-APBD 2021, disepakati dananya dari BTT.
“Nomenklaturnya disepakati dan dipersiapkan dananya dari BTT,” ucap Jon Suka yang belum lama ini memilih mundur sebagai Plt Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemkab Simalungun.
Terpisah, Ketua DPRD Simalungun, Timbul Jaya Sibarani saat diminta tanggapan melalui telepon seluler, Rabu (17/2/2021) menegaskan, secara khusus tidak pernah disampaikan dan diminta tanggapan tentang itu.
“Supaya semua clear, kita (DPRD Simalungun) tidak pernah menerima pengajuan dari eksekutif. Walaupun sebenarnya kesepakatan dalam rapat, bahwa ketika anggaran itu dipergunakan dari BTT, harus dikonsultasikan dengan DPRD,” tegasnya.
Lanjut Timbul Jaya, konsultasi tidak pernah ada dan dilibatkan. “Jadi, belum pernah dibicarakan, kecuali Rp 12 miliar yang direlokasi ke Dinas Kesehatan (Dinkes). Untuk itu, eksekutif akan kita undang Rapat Dengar Pendapat (RDP),” paparnya.
Timbul Jaya menjelaskan, hasil pembahasan Rancangan APBD 2021, karena Covid-19 tidak permasalahan baru, maka dipersiapkan anggaran di BTT kurang lebih Rp 90 miliar.
“Kenapa dipersiapkan begitu, untuk menghindari recofusing atau relokasi seperti tahun lalu. Sesuai pengalaman kita sebelumnya. Sehingga, bisa diambil dari BTT. Tetapi persoalan Covid ini kan bukan permasalahan baru lagi,” tegasnya.
Lanjutnya, mengenai Rp 12 miliar yang direlokasi ke Dinkes, setelah adanya surat dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mendukung dana vaksinasi yang dilakukan di daerah.
“Sehingga ada kebijakan kita, dari Rp 90 miliar itu sebesar Rp 12 miliar dialokasikan ke Dinkes. Maka, sisa BTT berkisar Rp 78 miliar lagi,” papar Ketua DPD Partai Golkar Simalungun tersebut. (Zai)