Toba, Lintangnews.com I Guna menanggulangi dampak pandemi Covid-19 (Virus Corona), Pemkab Toba melalui Dinas Sosial (Dinsos) setempat memberikan bantuan sembako pada masyarakat dan wartawan.
Namun sembako berupa beras yang diberikan dipenuhi kutu dan berbau tidak sedap.
Hal ini dialami sejumlah wartawan yang menerima bantuan sosial (bansos) penanggulangan Covid-19 dengan membawa beras itu ke salah satu warung tongkrongan para jurnalis di Kota Balige, Kabupaten Toba.
Ini seperti dikatakan salah seorang wartawati, Desi Gultom, sembari membawa contoh beras yang diberikan Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Pemkab Toba. Hal ini juga dibenarkan wartawan lainnya.
“Mengapa pihak Pemkab Toba melalui Dinsos memilih penyedia sembako tidak selektif mengecek beras yang berkualitas untuk dibagikan kepada masyarakat,” kata Desi, Selasa (19/5/2020).
Lanjut Desi, di masa pandemi seharusnya makanan yang dikonsumsi berkualitas dan bergizi. “Sehingga imun tubuh kita semakin meningkat, agar Covid-19 tidak terpapar,” paparnya.
Sementara Rajaipan Sinurat selaku Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) mengaku, terkejut dengan temuan tersebut. Dia meminta membawa sampel beras yang tidak layak, supaya bisa dibuktikan kepada pihak penyedia.
“Kita memerlukan sampel beras itu untuk meminta pertanggungjawaban dari penyedia. Ini juga agar beras yang dibagi dapat kita ganti,” katanya.
Sambungnya, kejadian ini tidak ada unsur kesengajaan dari Dinsos dalam memberikan sembako yang tidak layak kepada masyarakat dan wartawan.
“Untuk itu kita meminta maaf atas kejadian ini,” terang Rajaipan. (Asri)
Ini videonya :
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=9Xk4FjVbWo4[/embedyt]