Jakarta, Lintangnews.com | Ratusan aktivis sosial kemanusiaan, pengacara dan tokoh pemuda yang tergabung dalam organisasi Gerakan Jalan Lurus (GJL) se Provinsi DKI Jakarta, Bogor Raya, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) menggelar deklarasi di Auditorium Gedung F lantai IV BPSDM Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta Selatan, Kamis (10/11/2022).
Acara deklarasi GJL se-Jabodetabek yang digelar bersamaan dengan memperingati Hari Pahlawan 10 November 2022 itu berjalan penuh hikmat.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional GJL, Riyanta hadir secara langsung untuk memberikan sambutannya di hadapan ratusan kader. Riyanta hadir didampingi Sekretaris Jenderal (Sekjen), Widhi Handoko.
Dalam sambutannya, Riyanta berharap, seluruh kader GJL agar berkontribusi nyata melakukan perubahan dan perbaikan positip dalam upaya mendukung kinerja Pemerintahan Presiden, Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden, Ma’ruf Amin.
“Kader GJL adalah pejuang-pejuang normatif. Prinsipnya, ‘sing bener dibenarke sing salah disalahke’ (yang benar dibenarkan dan yang salah disalahkan),” seru Riyanta disambut gemuruh tepuk tangan para hadirin.
Riyanta berkeyakinan, bahwa prinsip yang benar dibenarkan dan yang salah disalahkan itu yang akan membawa kemenangan atas perjuangan GJL di masa depan.
“Saya meyakini dan merasakan betul bahwa prinsip ini yang ketika kita (GJL) masuk ke dalam wilayah pertempuran apapun akan membawa kemenangan. Termasuk yang akhir-akhir ini maraknya kejahatan-kejahatan pertanahan,” ujar Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PDI-P itu.
Siap Kibarkan Panji-Panji GJL
Dalam acara deklarasi tersebut, Riyanta secara resmi menyerahkan bendera pataka GJL kepada Ketua Koordinator Wilayah se-Jabodetabek, Jansen Leo Siagian.
Jansen menyatakan, kesiapannya untuk mengibarkan panji-panji GJL di masing-masing wilayah tersebut.
“GJL se-Jabodetabek siap melaksanakan amanat dari Ketua Umum GJL. Kita terus berjuang dan mengibarkan panji-panji GJL di Jabodetabek,” ujarnya saat menerima bendera pataka GJL.
Selain pengurus dan kader GJL se-Jabodetabek, juga puluhan pengurus dan kader GJL dari daerah Pati, Jawa Tengah dan Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Mempunyai Tugas Besar
Sementara itu, Ketua GJL Provinsi DKI Jakarta, Alexius Pantur mengatakan, saat ini dirinya masih memiliki tugas besar yang harus segera dikerjakan yaitu membentuk kepengurusan hingga tingkat kecamatan dan kelurahan.
Kedepannya, kata Alexius, kepengurusan GJL DKI Jakarta akan lebih difokuskan pada penguatan sumber daya di internal organisasi, dan pendampingan bagi masyarakat yang terzolimi.
“Banyak
temuan kita (GJL DKI Jakarta) di lapangan masih terjadi pungutan liar (pungli) ketika warga DKI dalam pengurusan sertifikat tanah melalui program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL). Ini tidak boleh terus terjadi,” tegasnya.
Menurut dia, pelayanan publik terkait program PTSL di DKI Jakarta dinilai masih setengah hati. Dia mengungkapkan, ada laporan warga Jakarta Barat yang sudah mengurus sertifikat melalui program PTSL dari tahun 2019-2022, tetapi belum selesai sampai sekarang.
“Namun setelah ditelusuri oleh kita (GJL DKI Jakarta) dan langsung menyambangi Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat, baru lah ada kejelasan ditangani secara baik,” tegas Alexius.
Perlu untuk diketahui deklarasi GJL se-Jabodetabek ini digelar bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November 2022, agar dapat menumbuhkan semangat juang yang besar dan cinta Tanah Air bagi seluruh kader.
Ada pun tema peringatan kali ini adalah ‘Pahlawanku Teladanku’ yang bermakna teladan dari para Pahlawan Bangsa yang telah merasuk sukma, kiranya menjadi semangat di peringatan Hari Pahlawan tahun ini. (Edo)