Diduga Ada Money Politik, 4 Calon Pangulu ini Minta Pilpanag Bandar Selamat Diulang

Simalungun, Lintangnews.com | Pemilihan Pangulu Nagori (Pilpanag) di Kabupaten Simalungun yang dilaksanakan pada Rabu (12/06/19) kemarin, telah selesai.

Namun, dari puluhan Nagori yang melakukan Pilpanag, ada 1 Nagori yang meminta supaya pemilihan diulang kembali karena terindikasi terjadi kecurangan untuk memperoleh suara.

Nagori Bandar Selamat, salah satunya yang meminta supaya Pilpanag diulang, karena salah satu calon, yakni petahana, diduga melakukan kecurangan.

Kecurangan yang dilakukan petahana adalah dengan memberikan sejumlah uang kepada warga agar memilih dirinya menjadi pangulu.

“Kita sudah tanyai warga. Dan, ada beberapa warga yang mengakui bahwa telah menerima uang dari calon nomor urut 5,” jelas Saiful Bahri salah satu calon Pangulu, Jumat (14/6/2019).

Bahri menyampaikan, bahwa warga yang menerima suap dari salah satu calon tersebut sudah memberikan surat pernyataan.

“Ini akan menjadi bukti bahwa adanya kecurangan, karena sebelumnya kami (para calon Pangulu) sudah membuat surat pernyataan tidak ada money politic (politik uang) dalam pemilihan ini,” ucapnya.

Namun, di sisi lain Ampriadi salah satu Calon Pangulu menyebutkan dirinya tidak menerima kekalahan mereka, jika tidak ada kecurangan dalam pelaksanaan Pilpanag.

“Kami bisa terima siapapun pemenangnya, kami ikhlas. Tapi dengan adanya kecurangan ini sama saja menodai pesta demokrasi. Padahal kita sudah ada komitmen untuk tidak ada berbuat curang apalagi pakai uang untuk merebut suara,” kata Ampriadi.

Mereka berharap agar panitia pelaksanaan Pilpanag lebih bijaksana dan mendiskualifikasi calon yang sudah berbuat curang sesuai dengan peraturan yang ada.

“Kami berharap Pilpanag di Nagori Bandar Selamat, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun ini dapat diulang dan tidak mengikutsertakan calon yang sudah berbuat curang,” lanjutnya.

Mengenai permasalahan ini, 4 calon lainnya sepakat untuk melaporkan hal ini ke panitia pusat Pilpanag.

“Besok kita akan sampaikan laporan beserta bukti yang sudah dikumpulkan ke panitia pusat tingkat kabupaten. Dan juga kepada Bupati Simalungun,” kata mereka. (irfan)