Siantar, Lintangnews.com | Jika ada masalah dalam penyaluran air bersih ke rumah warga, Wali Kota Siantar, Hefriansyah minta Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Uli segera menyediakan mobil tangki air. Sehingga kebutuhan warga atas air tidak terkendala.
Hal ini disampaikan Hefriansyah saat menghadiri Rapat Tahunan Perumda Tirta Uli di ruang rapat kantor Perumda Tirta Uli, Selasa (9/2/2021).
“Mohon pihak Perumda Tirta Uli menyediakan mobil tangki air yang dapat digunakan masyarakat untuk keperluan sehari-hari,” kata Hefriansyah.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Uli, Zulkifli Lubis memaparkan visi, yaitu menjadi perusahaan yang sehat, kinerja yang menguntungkan, berkembang, mandiri dan mampu menghadapi persaingan.
Sedangkan misinya, yakni mengelola, penyedia, serta pendistribusian air minum yang sehat kepada masyarakat Siantar secara lebih baik dan berkesinambungan.
Diterangkan Zulkifli, rapat tahunan baru kali pertama dilaksanakan setelah perusahaan berganti nama menjadi Perumda Tirta Uli. Disebutkannya, Perumda Tirta Uli memiliki 30 sumber mata air, dengan area pelayanan meliputi 8 Kecamatan di Kota Siantar.
Selanjutnya, Zulkifli menyampaikan 24 program kerja Perumda Tirtauli yang terealisasi. Program kerja tersebut yaitu, keuntungan perusahaan naik setiap tahun dari tahun 2018, 2019 dan 2020.
Berikutnya, nilai kinerja Perumda Tirta Uli naik setiap tahun, mengikuti program Hibah Air Minum Perkotaan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan penyumbang sambungan rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) hibah air minum 2019 dan penambahan pipa distribusi dikarenakan hibah air minum MBR 2019.
Kemudian, mengikuti hibah air minum berbasis kinerja (Non Revenue Water/NRW), penyusunan feasibility study pengendalian NRW bersama United States Agency for Internastional Development (USAID) dan Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene (IUWASH), penyusunan Peraturan Daerah (Perda) Perumda Tirta Uli, kerja sama dengan mitra pendampingan PDAM Kota Malang, serta pembayaran utang usaha kepada pihak ketiga sejak tahun 2018.
Lalu, penanggulangan daerah yang mengalami gangguan aliran air, membangun sistem manajemen tekanan air mulai dari sumber air sampai ke daerah pelayanan dan memantau tekanan setiap hari, melakukan pemasangan air valve di daerah yang harus dikendalikan air pressure, memasang pompa dosing disinfektan di seluruh sumur bor dan memastikan seluruh air yang didistribusikan bebas kuman atau bakteri dengan memonitor seluruh sumber air.
Selanjutnya, melakukan rehabilitasi pipa distribusi untuk pelanggan yang tidak mendapatkan air, pembangunan 2 unit sumur bor untuk wilayah yang sulit mendapatkan air, penertiban penerimaan dana dari pelanggan, penerima dana hanya di kasir resmi dan pegawai dilarang menerima dana, pembuatan call center agar pelaporan gangguan air dapat termonitor dan mudah dievaluasi dan pelatihan terhadap seluruh pagawai, minimal 1 kali penerimaan pelatihan setiap bulannya.
Berlanjut memberikan tunjangan kinerja kepada seluruh pegawai; melakukan reward dan punishment terhadap pegawai serta meningkatkan kelengkapan peralatan kerja serta penunjang operasional, mengadakan 4 unit mobil pick up operasional teknis dan 1 unit minibus operasional administrasi dan melakukan penghematan terhadap biaya usaha. (Elisbet)