Simalungun, Lintangnews.com | Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Siantar-Simalungun gelar diskusi mingguan dengan topik ‘Dimana Mahasiswa Ketika Korupsi Merajalela?, Rabu (31/7/2019).
Diskusi ini rutin dilakukan guna meningkatkan kapasitas kader GMKI dalam bidang keilmuannya guna menwujudkan kader yang profesional.
Diskusi kali ini dimoderatori Ketua Cabang GMKI Siantar-Simalungun, May Luther Dewanto Sinaga. Sementara yang menjadi pemantik diskusi adalah Sepriandison Saragih (Dosen UHKBPN Siantar dan Advokat).
Topik diskusi diangkat dengan melihat realitasi yang terjadi akhir-akhir ini di Siantar maraknya kasus-kasus korupsi di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Perusahaan Daerah Pembangunan dan Aneka Usaha (PD PAUS), serta Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Dalam diskusi itu, Sepriadison menjelaskan makna dari korupsi adalah sebuah tindakan seseorang yang menyalahgunakan kepercayaan untuk menguntungkan pribadinya. Atu sebuah tindakan memperkaya diri sendiri.
“Peran mahasiswa penting sebagai pengontrol kebijakan-kebijakan public. Mahasiswa harus mampu memberikan pengaruh terhadap sebuah kebijakan tersebut,” sebut Sepriandison.
Sementara May Luther Dewanto Sinaga didampingi Andre Sinaga (Kabid Akspel) dan Mayeni Saragih (Sekbid Akspel) mengatakan, pihaknya akan tetap mengkawal proses terhadap kasus-kasus korupsi yang terjadi di Siantar.
“Kami berharap para penegak hukum dapat segera memproses dengan professional, serta memberikan efek jera bagi para pelaku dan orang-orang yang terlibat,” paparnya. (red)