Simalungun, Lintangnews.com | Tidak hanya tentang bunga 9 deposito di PT BNI 46 berpotensi hilangnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 1.969.135.612, karena yang diterima Pemkab Simalungun hanya Rp 7.876.542.442, dari seharusnya Rp 9.845.678.448.
Sebelumnya Fraksi Gerindra DPRD Simalungun dalam pandangan umum terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) APBD Tahun Anggaran (TA) menyoroti soal dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dikelola Dinas Pendidikan (Disdik) dari tahun ke tahun bermasalah.
“Tahun ke tahun, pertanggung jawaban dana BOS bermasalah,” jelas Erwin Parulian Saragih selaku Juru Bicara Fraksi Gerindra, Senin (3/5/2020) kemarin.
Selain itu, Fraksi Gerindra menyebutkan, khusus untuk tahun 2019, berdasarkan konfirmasi auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, jumlah pengadaan Alat Tulis Kantor (ATK) dan alat pendukung lainnya seharusnya sebesar Rp 897.296.943.
Sedangkan, menurut surat pertanggung jawaban nilainya Rp 1.404.250.691, terindikasi menyimpang Rp 506.953.758 dan Rp 255.861.300 digunakan untuk pembelian peralatan dan mesin.
“Masih ada Rp 251.092.448 yang menjadi kelebihan pembayaran dana BOS. Apakah dana-dana itu sudah dikembalkan,” papar Erwin di hadapan rekannya sesama anggota DPRD Simalungun saat paripurna dipimpin Ketua, Timbul Jaya Sibarani dan hanya dihadiri Sekda, Mixnon Andreas Simamora mewakili Bupati, JR Saragih.
Sementara Mixnon Andreas bergantian dengan Asisten II, Jon Suka Jaya Purba membacakan nota jawaban Bupat menjelaskan, telah dilakukan pengembalian kelebihan bayar ke masing masing rekening 15 sekolah sesuai hasil audit BPK.
“Selanjutnya telah dilakukan teguran dan pembinaan kepada sekolah-sekolah dimaksud. Sehingga, dalam penggunaan dana BOS harus sesuai dengan ketentuan berlaku dalam pengadaan barang/jasa yang sumber dananya dari BOS,” jelas Mixnon dan Jon Suka Jaya.
Pantauan di ruang paripurna DPRD, saat agenda penyampaian nota jawaban Bupati dan pandangan umum fraksi, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Elpiani Sitepu hanya diwakilkan Kabid PTK, Bonggua Sinaga. (Zai)