Asahan, Lintangnews.com | Salah satu program pemerintah pusat di bidang pendidikan adalah Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Dengan tujuan membebaskan biaya pendidikan bagi seluruh siswa-siswi, terlebih lagi yang orang tuanya tidak mampu.
BOS diberikan kepada sekolah untuk dikelola sesuai dengan ketentuan dan petunjuk teknis (juknis) yang ditetapkan oleh pemerintah secara transparan. Besarnya dana BOS setiap sekolah berdasarkan jumlah siswa di sekolah tersebut.
Namun, lain halnya yang terjadi di SD Negeri 016504 Dadimulyo, Jalan Meteran Lingkungan V Dadimulyo, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan diduga pengguna dana BOS tidak sesuai dengan juknis.
Sekolah yang tidak jauh dari Kota Kisaran ini, keadaannya memprihatinkan dan tidak seperti sekolah-sekolah lainnya. Padahal setiap tahunnya dana BOS ada dikucurkan ke sekolah tersebut.
Bagaimana tidak, seharusnya fasilitas sekolah itu bisa menunjang semangat belajar siswa, tetapi keadaan di SD Negeri 016504 Dadimulyo jauh dari kata layak. Diketahui sebanyak 230 orang lebih siswa menuntut ilmu di sekolah tersbut.
Seperti yang diungkapkan salah seorangĀ Wali Murid, Sumini. Menurutnya, keadaan banyak plafon sudah berlubang dan rusak, namun tidak diperbaiki dan dibiarkan begitu saja.
Dirinya mempertanyakan bagaimana anak-anak bisa fokus mengikuti mata pelajaran, sementara keadaan sekolah seperti itu.
“Anak-anak kami belajar biasa menggunakan buku mata pelajaran dengan 1 buku untuk 2 orang, kenapa seperti itu. Bukan itu saja, untuk belajar di dalam ruangan biasa para siswa duduk berkelompok tidak secara memisah,” ungkapnya.
Pihak sekolah ketika dikonfirmasi melalui salah satu guru bernama Ari menuturkan, Kepala Sekolah (Kepsek) tidak berada di tempat dan sedang rapat di Gedung Juang.
“Kita bertahap akan perbaiki sekolah ini, pelan-pelan dibagusi, seperti bangku dan meja sudah diperbaiki. Untuk plafon yang rusak menyusul akan kita perbaiki. Kalau duduk siswa memang seperti itu cara belajar kelompok sesuai dengan K 13,” ucapnya, Senin (26/8/2019).
Armanto, Wali Murid lainnya meminta Pemkab Asahan melalui Dinas Pendidikan (Disdik) untuk melihat keadaan sekolah tersebut.
“Kami heran sebagai orang tua. Kita ketahui sekarangkan sudah ada dana BOS, tetapi sekolah itu seperti tidak ada perawatannya. Seperti diketahui penggunaan dana BOS salah satunya untuk perawatan sekolah, tetapi sekolah ini seperti tidak ada perawatannya,” ucapnya Armanto.
Pantauan lintangnews.com di lokasi banyak plafon sekolah yang sudah rusak, berlubang dan menganga tanpa ada dilakukan perbaikan. (Handoko)