Siantar, Lintangnews.com | Puluhan tenaga honorer di lingkungan Pemkab Simalungun hadiri pertemuan yang berlangsung Sekretariat Sahabat Lingkungan (Saling) di Jalan Sisingamangaraja Barat No 337 Kelurahan Bane, Kecamatan Siantar Utara, Kota Siantar, Jumat (21/9/2018).
Ini terkait kurangnya perhatian Pemkab Simalungun terhadap para honorer di daerah itu. Khususnya gaji honorer guru dan tenaga kesehatan yang akan dipangkas Pemkab Simalungun, sesuai dengan pernyataan Sekretaris Daerah (Sekda) Gideon Purba beberapa waktu lalu di sejumlah media.
Hal itu membuat para tenaga honorer di Kabupaten Simalungun semakin geram terhadap pernyataan Sekda tersebut.
Ketua Forum Guru Honorer Simalungun, Ganda Armando Silalahi bersama tenaga honorer lainnya mengatakan, dalam waktu dekat akan melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Bupati dan DPRD Simalungun.
“Tanggal 25 September ini kita akan melakukan aksi unjuk rasa. Kali ini unjuk rasanya bergabung para tenaga honorer kesehatan, karena itu perlu kita diskusikan bersama,” sebut Ganda.
Hal senada ditambahkan Benny Polin Purba dari Forum Guru Honorer Simalungun saat berdiskusi bersama dengan Forum Tenaga Kesehatan Simalungun. Dirinya berharap agar seluruh tenaga honorer bersatu saat aksi unjuk rasa itu nantinya.
Seperti diketahui, sebanyak 1.502 guru honorer di Simalungun belum menerima gaji dari mulai bulan Juni hingga September 2018. Selain tak menerima gaji, Pemkab Simalungun juga memangkas gaji guru dari Rp 2 juta menjadi Rp 1 juta per bulannya. (irfan)