Tobasa, Lintangnews.com | Simpang Jalan Negara Siraituruk, Jalan Gereja Desa Patane I sampai jembatan Parsibutong, yang telah beberapa tahun mengalami kerusakan parah tak kunjung mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Toba Samosir, khususnya Dinas PUPR.
Untuk itu upaya gotong-royong yang digagasi oleh calon Kepala Desa Patane I, Togar Sirait bersama masyarakat, dalam mencegah terjadinya kecelakaan sebab jalan sudah berlubang demikian parahnya, dengan menambal jalan memakai Sirtu.
“Berhubung Pemkab Tobasa khususnya dinas PUPR kurang perduli dengan pembangunan jalan di Patane I, jalan satu-satunya harus dilakukan gotong royong. Jika tidak akan terjadi kecelakaan khususnya anak sekolah. Sebab Jalan Gereja merupakan aset jalan yang digunakan pelajar karena Patane I merupakan jalan penghubung yang setiap paginya dilalui oleh pelajar SD, SMP dan SMA Neg 1 Uluan,” papar Togar.
Hal ini juga dikeluhkan salah seorang warga, A. Sirait. Jalan Gereja, Patane I merupakan wajah desa sebab sangat jelas terhubung dengan jalan lintas Sumatera, sungguh tidak layak untuk sebuah jalan daerah pariwisata. Seperti diketahui Kabupaten Tobasa salah satu kawasan pariwisata super prioritas.
Ditambahkan warga yang tidak ingin namanya dipublikasikan, mengatakan bahwa janji dari dinas PUPR , pembangunan jalan di jalan Gereja Patane I akan segera ditampung di anggaran APBD Tobasa tahun 2019. Dan Pernyataan Kepala Dinas sudah terbit disalah satu media.
Namun saat dirinya mempertanyakan hal tersebut kepada Kepala Bidang Jalan dan Jembatan, Sikkat Sitompul, mengatakan tidak ada dianggarkan pembangunan jalan di Patane I tahun 2019 ini.
Warga jadi bingung dengan janji yang diutarakan kepala dinas PUPR dan sudah diterbitkan di media, kenapa dikatakan akan ditampung tahun ini, ternyata tidak jadi. Padahal sudah sering terjadi kecelakaan pengendara sepeda motor, terlebih pada malam hari saat turun hujan, sebab lubang tidak terlihat. (asri)


