Simalungun, Lintangnews.com | Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Simalungun, JR Saragih mengatakan, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di daerah itu menjadi 14 orang dan 3 orang sudah meninggal dunia.
“Saat ini perlu saya sampaikan khususnya kepada masyarakat Simalungun, PDP menjadi 14 orang, 3 orang meninggal dunia, 10 orang positif dengan pemeriksaan rapid test dan 1 orang dalam pengawasan,” ungkapnya, Selasa (7/4/2020).
Dikatakan Bupati Simalungun ini, setelah dicek yang meninggal dunia, contohnya warga Nagori Bandar Siantar saat dirawat di Rumah Sakit Vita Insani (RSVI) Kota Siantar.
“Masuk jam 2 meninggal jam 2.45. Sehingga mereka berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes). Saya perintahkan Dinkes untuk menceknya menggunakan rapid test,” paparnya.
JR Saragih menuturukan, ditemukan 2 ada orang postif, yakni orang tuanya dan karyawan dari yang meninggal dunia itu. “Jadi kita temukan ada 3 orang dan ini luar biasa. Hari ini juga kita melakukan pengetesan,” imbuhnya.
Sementara di Kecamatan Raya, pihaknya mencoba mengambil sample 15 orang warga dan diketahui 1 orang positif dirawat di RSUD Tuan Rondahaim. “Kita juga ambil sample masyarakat di Sarimatondang, Kecamatan Sidamanik dan 1 positif saat ini dirawat di RSUD Tuan Rondahaim,” papar JR Saragih.
Dirinya juga menyampaikan pada masyarakat Simalungun mendengar himbauannya melalui TV Efarina ini. Dirinya meminta masyarakat agar jangan dianggap main-main virus itu karena sangat berbahaya.
“Kenapa saya katakan berbahaya, karena setiap yang meninggal dunia atau positif kami selalu samplekan, khususnya keluarganya selalu ada positif,” paparnya.
Lanjutnya, di Nagori Bangun Pane juga ditemukan ada 1 orang. Ini setelah pihaknya juga melakukan pengecekan yang sama di Nagori Kalang Sari, Kecamatan Gunung Maligas.
Sementara di Perdagangan, Kecamatan Bandar juga ditemukan 2 orang positif yakni pasangan suami istri (pasutri).
JR Saragih juga menuturkan, di Nagori Bandar Siantar sangat luar biasa dan tidak menyangka jumlah yang positif terjangkit. Menurutnya, ini karena semua masyarakat nya sangat aktif dan sampai sore selalu masih ada yang berjualan.
“Hari ini kami samplekan disitu, langsung positif 3 orang. Makanya sangat luar biasa. Satu orang meninggal dunia dan belum sempat dites, hanya 45 menit berada di Rumah Sakit (RS) di Siantar,” ungkapnya.
“Kita gak tau bagaimana dampaknya kepada perawat-perawat disana (RSVI). Apakah pada saat menerima pasien mengetahui ini ada Covid-19 atau tidak. Tetapi dilakukan pemakamannya, karena statusnya masuk PDP. Begitu juga di Nagori Bandar Sari, Bandar Siantar dan Rambung Merah. Sama. Di Rambung Merah 1 orang meninggal dunia dan 3 orang positif,” tambah JR Saragih.
Menurutnya, yang meninggal dunia ini juga dirawat bukan di Simalungun. Bahkan diketahui dirinya positif oleh pihak keluarga setelah dilakukan pengecekan. Ini termasuk 1 orang karyawannya yang sering mengantarnya berjualan.
Sementara itu, 1 orang warga Aek Natolu, Kabupaten Toba juga masih dalam perawatan. Begitu juga 1 orang warga Sarimatondang sudah dirawat di RSUD Tuan Rondahaim.
“Ini karena ketiga RS ini siap melayani. Untuk itu jangan sampai orang mengatakan, kenapa di Perdagangan (RSUD Perdagangan) saja. Karena penghunjukan dari Gubernur, semua RS harus bisa melayani,” tukasnya.