Taput, Lintangnews.com | Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Pemkab Tapanuli Utara (Taput), Bottor Hutasoit melakukan kunjungan kerja (kerja), Jumat (18/12/2020) memantau proyek pembangunan di berbagai sekolah yang anggarannya bersumber dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Ada pun sekolah yang dipantau yaitu SD Negeri dan SMP Negeri yang mendapat proyek dari dana PEN. Kegiatan ini dilakukannya setiap hari kerja, untuk melihat langsung progres pelaksanaanya, apa sesuai aturan dan peraturan. Diketahui pengerjaan proyek itu realisasinya sudah mencapai 95 persen.
Bottor mengatakan, tinjauan dimaksud selain untuk memastikan progress pembangunan, juga mendorong rekanan agar menjaga kualitas proyek dan material, mengingat fungsinya sangat penting dalam mendukung proses belajar mengajar.
“Kita selalu melakukan pengawasan agar kualitas proyek dan materialnya tetap sesuai peraturan yang berlaku. Apabila ada main-main tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB), kita tidak segan-segan memberikan teguran lisan maupun tulisan. Kita tidak mau ada masalah di kemudian hari,” ujarnya.
Bottor mengungkapkan, pengawasan dan pemantauan ini dilakukan tiap hari kerja. Bahkan jika ada waktu libur seperti hari Sabtu, pihaknya tetap melakukan pemantauan. “Jadi kita mengetahui seberapa persen progres pelaksanaan pembangunan proyek,” tukasnya.
Selain itu, Bottor mengingatkan agar pihak sekolah tetap menjaga kebersihan sekolah, biar pun saat ini belum ada para anak didik yang masuk sekolah akibat pendemi Covid-19.
“Saya mengingatkan pihak sekolah agar tetap menjaga kebersihan sekolah. Jangan ada sekolah tidak menjaga kebersihan. Jika ada sekolah kurang memperhatikan kebersihan, kita akan tindak dengan tegas, karena kebersihan itu sebagian dari iman,” sebutnya.
Sandro Hutabarat selaku pemerhati pendidikan memberikan apresiasi pada Pemkab Taput melalui Dinas Pendidikan (Disdik) yang setiap hari melakukan monitoring pembangunan proyek bersumber dari dana PEN.
“Kunker ini sangat berarti, karena bisa langsung melihat kualitas proyek, begitu juga sampai dimana progres pekerjaan. Sehingga rekanan tidak bisa main-main untuk mengerjakan dan tetap menjaga kualitasnya,” ungkap Sandro. (Pembela)