Simalungun, Lintangnews.com | Kapolsek Bangun, AKP B Manurung meninjau lokasi longsor yang terjadi, Selasa (20/8/2019) sekira pukul 10.00 WIB di Nagori Laras Dua, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun.
Turut bersama mendampingi Camat Siantar, Daniel M Silalahi, Babinsa Serma Jumiran, Sekretaris Nagori Laras Dua, P Sijabat, Gamot Sidomakmur, dan masyarakat sekitar.
Informasi dihimpun, Rabu (21/8/2019), penyebab tanah longsor diduga akibat tingginya curah hujan. Ini mengakibatkan arus air yang mengalir melalui saluran pembuangan Daerah Irigasi (DI) Pantoan Laras Dua, persis di Huta Sidomakmur sangat deras . Ini mengakibatkan tanah longsor sekira 100 an meter di sepanjang pinggiran saluaran irigasi. Tidak ada korban jiwa dan material pasca kejadian.
Namun arus lalu lintas (lalin) dari Kecamatan Siantar menuju Kecamatan Gunung Maligas melalui Huta Sidomakmur Nagori Laras Dua terganggu, namun masih dapat dilalui dengan sistem buka tutup.
Selain itu, 2 unit rumah yang berdiri di sebelah kiri dan kanan saluran pembuangan irigasi DI Pantoan nyaris tergerus, sehingga warga merasa takut.
Kapolsek memerintahkan agar saluran pembuangan dari irigasi DI Pantoan Laras Dua menuju Huta Sidomakmur untuk sementara ditutup.
Termasuk menghimbau pemiluk rumah yang dekat dengan lokasi banjir yakni, Ardiansyah (36) dan Sujadi (61) untuk mengungsi sementara ke rumah keluarga.
AKP B Manurung juga mengajak masyarakat untuk bergotong royong membuat bronjong darurat dari karung berisi tanah, sembari menunggu bantuan dari Pemerintah dan membuat tanda bahaya longsor di sekitar lokasi.
Kemudian berkoordinasi dengan Camat Siantar agar melaporkan peristiw tanah longsor itu ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Simalungun. Dan disepakati, Rabu (21/8/2019) melaksanakan gotong royong dengan membawa personil masing-masing. (rel/zai)