Samosir, Lintangnews.com | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Samosir, Mahler Tamba terkesan tidak transparan kepada awak media ketika dikonfirmasi terkait anggaran Tidak Terduga (TT) untuk mempercepat pemutusan Covid-19 tahun 2020 sebesar Rp 5.592.597.000.
Konfirmasi dilakukan wartawan sebanyak 3 kali berturut-turut ke kantor BPBD Samosir.
Wartawan juga ingin menanyakan Rencana Kebutuhan Biaya (RKB) seperti apa pelaksanaanya ketika anggaran itu dibelanjakan.
Mahler hanya menjawab, ada digunakan untuk biaya petugas yang menjaga di pintu masuk Tele dan sejumlah dermaga di Samosir. Namun tidak merinci berapa orang petugas yang dibayarkan dan berapa bulan.
Saat konfirmasi dilakukan, Mahler agak gugup dan mengeluarkan suaranya keras-keras untuk mengelabuhi wartawan ketika ditanya kemana saja anggaran dipergunakan.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo sudah menegaskan pada masing-masing dinas agar jangan coba-coba anggaran dana penanggulan Covid-19 dikorupsikan. Masyarakat juga dipersilakan mengawasi pergerakan anggaran Covid-19 seperti apa penggunaannya dipergunakan.
Sementara hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) jika miliaran yang dipergunakan BPBD Samosir tersebut tidak transparan.
Bahkan ketika awak media ingin melihat RKB yang dipergunakan BPBD, Mahler selalu menjawab pekerjaan ini bukan hanya bebannya saja.
Menurutnya, semua di kantor BPBD bisa ditanyakan dan juga tau terkait hal itu. Bahkan bisa juga mengambil uang dari Bendahara Pemkab Samosir walaupun tugas hak dan kewajiban di pundak Kepala Dinas (Kadis).
Mirisnya Mahler dalam menjawab juga melontarkan suara membentak bentak atau marah-marah dengan kehadiran wartawan di kantornya ketika melakukan konfirmasi.
Diharapkan dalam hal ini penegak hukum supaya memanggil dan memeriksa yang bersangkutan terkait penggunaan anggaran dana Covid-19 tahun 2020 kemana saja dipergunakan. (Tua)