Simalungun, Lintangnews.com | Sejumlah Kepala Sekolah (Kepsek) SD Negeri/Swasta di Kabupaten Simalungun pertanyakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) triwulan III periode bulan Juli-September tahun 2018 yang tak kunjung cair sampai saat ini.
Pasalnya, akibat penyaluran dana BOS tak pernah tepat waktu pencairannya, para Kepsek SD mengaku resah dan kewalahan menghadapi tuntutan dari para guru honorer di sekolah mereka.
Terkait keluhan para Kepsek SD Negeri/Swasta ini, Kepala Bidang Dasar (Kabiddas) Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Simalungun, Toni Pelman Purba menuturkan, pihaknya sudah konfirmasi ke Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) mengenai hal itu.
“Katanya sudah SP2D di keuangan Provinsi. Untuk beberapa Kabupaten/Kota itu tahapannya ada 3 kali,” sebutnya dan mengaku prihatin atas kewalahan para Kepsek.
Menurutnya, terkait penyaluran dana BOS se Sumatera Utara tidak hanya Kabupaten Simalungun yang belum cair. Melainkan puluhan Kabupaten/Kota. “Gak lah, masih banyak di Sumut. Gelombang ketiga ini,” ungkapnya.
Disinggung apa kendala keuangan Provinsi, sehingga penyebab penyaluran dana BOS ke Kabupaten/Kota tidak pernah tepat waktu, Toni mengaku tak mengetahuinya. “Kata Provinsi (keuangan BOS), sabarlah, mungkin 2 minggu ini akan disalurkan,” paparnya.
Terkait bulan berapa seharusnya sekolah menerima dana BOS triwulan ketiga, Manager dana BOS SD Negeri/Swasta Disdik Simalungun juga tak mengetahuinya.
“Kurang tau saya, karena itu kan Provinsi. Gelombang pertama itu bulan Oktober. Begitu juga gelombang kedua. Ini lah gelombang ketiga di awal November ini,” tukasnya.
Toni juga mengaku, ada 10 Kabupaten/ Kota yang belum cair dana BOS itu, termasuk Medan. “Kita tunggu sajalah,” ujarnya dengan nada pasrah. (zai)