Samosir, Lintangnews.com | Penderes getah pohon pinus di Kabupaten Samosir sudah mulai marak terjadi.
Ironisnya, pohon pinus yang tumbuh menjadi penyangga tanah atau rawan longsor di sepanjang Jalan Tele-Pangururan turut dieksekusi para penderes, sehingga membuat rasa kekhawatiran bagi pengguna jalan apabila melintasi daerah tersebut.
Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) XIII Dolok Sanggul diminta untuk menstop kegiatan penderesan getah kayu pinus yang berada sepanjang Jalan Tele- Pangururan, termasuk di daerah penyangga Danau Toba di Desa Partuklo Naginjang, Kecamatan Harian. Kabupaten Samosir.
Hal ini dikatakan Ketua Garda Bela Negara Nasional (GBNN) Kabupaten Samosir, Hatoguan Sitanggang, Selasa (16/2/2021). Dia menilai, seharusnya perlu mengkaji lebih dahulu sebelum memberikan izin kepada para oknum Kelompok Tani Hutan (KTH) di daerah itu.
“Karena saya rasa cepat atau lambat pasti mendapat dampak negatif terkait kegiatan di daerah ini. Kita berharap, dilakukan kajian ulang,terutama di lereng perbukitan di kawasan Danau Toba yang rawan bencana longsor,” paparnya.
Ketua DPRD Kabupaten Samosir, Saut Tamba membenarkan penderes pinus yang sudah mulai marak di daerah itu.
“Kita telah menyurati KPH XIII Dolok Sanggul untuk dilakukan pembinaan kepada KTH, sehingga tidak terjadi kerusakan lingkungan terutama di lereng bukit yang berdampak rawan longsor,” tukasnya.
Sementara itu Joni Sagala anggota dewan Komisi II DPRD Samosir mengatakan, banyak temuan di lapangan penderesan sudah melewati 30 persen dari ukuran diameter pohon. Menurutnya, ini dapat berdampak kerusakan pada pohon pinus nantinya.
“Kita berharap KPH XIII Dolok Sanggul menghentikan penderesan di sepanjang Jalan Tele-Pangururan untuk menghindari rawan longsor di daerah itu. Ini harus menjadi perhatian serius semua stakeholder,” ujarnya.
Kepala KPH XIII Dolok Sanggul Bernat, Purba ketika dikonfirmasi, jika penderes itu merupakan KTH di Desa Partukko Naginjang dan binaan dari Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Sumatera Utara. “Mereka selalu kita bina di lapangan,” paparnya. (Tua)