Asahan, Lintangnews.com | Pemkab Asahan launching pencanangan Gerakan Indonesia Sadar Administrasi (GISA) Kependudukan Tahun 2019 yang berlangsung di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Selasa (30/7/2019).
Tujuan GISA merupakan sebuah gerakan untuk membangun pemerintahan yang sadar akan pentingnya administrasi kependudukan.
Kemudian pentingnya pemanfaatan data kependudukan, pemutakhiran data kependudukan dan pelayanan administrasi kependudukan.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati, Surya mengatakan, program GISA untuk mewujudkan Indonesia yang sadar administrasi kependudukan. Ini termasuk tertib administrasi kependudukan sebagaimana amanat UU Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.
“Semoga dengan pencanangan GISA kependudukan dapat membangun ekosistem pemerintah yang sadar akan pentingnya adimistrasi kependudukan,” ujar Surya.
Dirinya juga meminta agar seluruh Camat dan Kepala Desa (Kades) dapat memberi pemahaman terkait pentingnya adimistrasi kependudukan kepada masyarakat.
Sementara itu, Kepala Disdukcapil, Supriyanto dalam laporannya menyampaikan, peluncuran GISA ini ditandai dengan dimulainya 4 program.
Yaitu, sadar kepemilikan dokumen kependudukan, sadar pemutakhiran data kependudukan, sadar pemanfaatan data kependudukan dan sadar melayani administrasi kependudukan menuju pelayanan yang membahagiakan rakyat.
Supriyanto juga meminta agar warga Kabupaten Asahan melakukan perekaman dan pencetakan KTP Elektronik (e-KTP) bagi warga yang belum memilikinya. Karena kedepanny Indonesia akan menuju pada 1 nomor kependudukan atau Single Identity Number.
Di akhir acara, Plt Bupati menyaksikan penandatanganan Perjanjian Kerja sama (PKS) pemanfaatan data antara Disdukcapil Asahan dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait rumah ibadah antara lain, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Dinas Sosial (Dinsos) DPD Korpri, Camat BP Mandoge, Gereja HKBP Gambir Baru, Gereja GKPI Lestari, Majelis Agama Budha Theravada Indonesia dan Gereja Methodist Indonesia. (Heru)