Lokasi Berdirinya Prasasti Bersejarah di Kota Siantar Dibuat jadi Toilet, ini Kata Kadispar…

Siantar, Lintangnews.com | Proyek pembangunan yang dilakukan di Lapangan Parkir Pariwisata Jalan Merdeka Kota Pematangsiantar diprotes oleh warga.

Bagaimana tidak, nasib Prasasti Pengibaran Bendera Merah Putih pertama kali oleh pemuda Siantar-Simalungun pada tanggal 27 september 1945, di Lapangan Pariwisata Kota Pematangsiantar, kini semakin terlupakan.

Hal ini karena adanya pembangunan ruang ganti atau toilet dengan biaya pelaksanaan sebesar Rp 69.670.000.

“Kita prihatin prasasti yang sangat bersejarah di Siantar dibangun menjadi kamar mandi,” sebut Repando salah seorang mahasiswa USI, yang kebetulan melintas dari depan lapangan Parkir Pariwisata tersebut, Rabu (18/9/2019)

Menurutnya, seharusnya Pemko Siantar dalam hal ini Dinas Pariwisata harusnya memperbaiki prasasti tersebut supaya lebih menarik bukan malah menghilangkannya.

“Ini luar biasa, kok dibangun kamar mandi” ucap Mahasiswa FKIP jurusan Sejarah ini.

Ditambahkan rekannya, Putra Sitanggang bahwa penghilangan bukti sejarah, perlu dipertanyakan kepada pihak terkait.

“Perlu dipertanyakan ini, apa dibenarkan menghilangkan jejak sejarah dengan membangun kamar mandi,” ketusnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar), Kusdianto saat dikonfirmasi membantah adanya penghilangan saksi sejarah karena pembangunan proyek toilet di lapangan parkir Pariwisata yang tepatnya dilokasi prasasti berdirinya bendera merah putih pertama kali.

“Bukan menghilangkan, justru memperbaiki agar tertata baik. Aku lagi diluar kota bang,” ujarnya singkat dari pesan Whatsap.

Seperti diketahui, Prasasti pengibaran bendera yang berada tepat disamping Gedung Touris Informasi Center (TIC) atau Parkiran Pariwisata di bongkar.

Lokasi tempat tersebut sudah dibangun sebuah gedung yang dalam Plang pekerjaan tertuliskan pembuatan ruang ganti dan atau Toilet. Sumber dana nya berasal dari Dana Alokasi Khusus( DAK) dengan penyedia jasa CV Liana. (Elisbet)