Tobasa, Lintangnews.com | Ketua LSM Aliansi Tobasa Melawan, Frits Simanjuntak berkunjung ke Bagian Intel Polres Toba Samosir (Tobasa), Jumat (26/10/2018).
Kedatangan pihaknya untuk memberitahukan pada pihak kepolisian, jika LSM Aliansi Tobasa Melawan akan melakukan aksi demo ke Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Balige pada 2 November 2016.
“Tuntutan kita untuk mempertanyakan tentang pengaduan LSM Aliansi Tobasa Melawan kepada Kejari Balige terkait dugaan tindak pidana korupsi di Dinas Pendidikan (Disdik) Tobasa tentang pengadaan buku DAK tahun anggaran 2016,” sebut Frits, Sabtu (27/10/2018).
Menurut Frits, pihaknya sebelumnya melaporkan Farns Hutapea, Ferry Simbolon, Berlin Simajuntak dan Lalo Simajuntak. Diketahui nama-nama yang dilaporkan sudah pernah diperiksa pihak Kejaksaan pada 2 tahun lalu dan saat itu Kasi Pidsus nya, Prada Situmorang. Namun dari hasil pemeriksaan itu tidak ada titik terang sampai saat ini.
Frits mempertanyakan jika pengaduan yang disampaikan sudah 2 tahun yang lalua, namun hingga saat ini tidak ada tindak lanjutnya.
Dirinya juga sudah pernah melaporkan pihak Kejari Balige ke Jaksa Agung Muda Pengawasan (Jamwas) pada tanggal 23 Januari 2018 lalu. Bahkan surat dari Jamwas sudah datang pada kepada Kejari Balige supaya kasus yang dilaporkan LSM Aliansi Tobasa Melawan itu ditindak lanjuti.
“Yang jadi pertanyaan bagi saya adalah kenapa Kejari Balige ‘takut’ pada Pemkab Tobasa? Apakah sudah mendapat ‘amplop’ dari orang-orang yang saya laporkan. Atau kasus yang saya laporkan itu dibeking oknum Anggota DPR RI,” imbuhnya.
Dirinya juga meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) supaya Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Balige dan Kasi Pidsus dicopot dari jabatannya karena tidak melaksanakan tugas dan amanah yang diberikan negara pada bersangkutan. (frengki)