Humbahas, Lintangnews.com | Bangunan gedung CT Scan RSUD Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) yang dilaksanakan tahun 2018 lalu, hingga bulan Juni 2019 masih tampak mangkrak.
Padahal bangunan gedung yang dikerjakan CV ZK dengan nomor kontrak 02/SP/PPK/RSUD/2018 itu bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan nilai kontrak miliaran rupiah, tepatnya Rp 2.343.826.140.
Amatan di lokasi, Rabu (26/6/2019), dari sisinya yang tampak menyeramkan. Lokasi berdirinya bangunan yang mangkrak itu bagaikan tempat berkumpulnya para setan atau seperti tempat jin buang anak.
Dari sisi waktu pengerjaannya, bangunan tersebut sudah sepatutnya rampung dan dapat dipergunakan pihak RSUD Doloksanggul. Namun yang terjadi sebaliknya, bangunan gedung itu sudah mulai retak dan kacanya tampak berjamur.
Kepala Bidang (Kabid) Perumahan dan Permukiman, Samuel Butar-butar, yang dikonfirmasi di ruang kerjanya mengatakan, dana untuk bangunan tersebut tidak sepenuhnya ditransferkan ke pihak perusahaan. “Kalau masalah bangunan gedung itu uangnya 40 persen lagi tidak di caikan,” ujarnya.
Saat ditanya tentang bangunan gedung yang sudah banyak retak, Samuel berjanji akan melakukan pengecekan. “Kita kroscek dulu dan dilihatlah nantinya bagaimana kelanjutan dari bangunan itu,” tandasnya.
Sementara itul, A Purba dari LSM Rakyat Indonesia Berdaya (RIB) mengaku kecewa dan meminta penegak hukum agar mengusut tuntas adanya dugaan permainan di balik pembangunan gedung tersebut.
“Jika bangunannya seperti itu, siapa tidak kecewa? Bagaimanapun juga bangunan itu terlaksana karena masyarakat berpartisipasi membayarkan pajak. Bila hasil seperti ini, bagaimana masyarakat merasakan dampak pembayaran pajak mereka? Kami meminta penegak hukum agar segera mungkin mengusut tuntas bangunan tersebut, baik itu kontraktornya, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) nya, pengawasnya dan kualitas bangunanya,” cecarnya. (Akim)
