Taput, Lintangnews.com | Masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) pada umumnya jika menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia menunggu adanya perlombaan apapun jenisnya maupun hiburan.
![](https://lintangnews.com/wp-content/uploads/2023/09/WhatsApp-Image-2023-09-08-at-21.13.14.jpg)
Misalnya perlombaan drum band antar sekolah, pertandingan sepak bola dan hiburan lainnya dalam rangka menyemarakkan hari bersejarah bagi Bangsa Indonesia itu.
Namun yang terjadi dari tahun ke tahun mulai kepemimpinan Bupati Taput, Nikson Nababan, seakan-akan menyambut Hari Kemerdekaan 17 Agustus mulai pudar.
Itu terbukti jarang ada hiburan, bahkan umbul-umbul tidak terlihat ramai seperti lazimnya di Taput.
“Padahal ketika banyak hiburan, kami khususnya kami para pedagang kecil sangat diuntungkan. Kami akan mendapat rejeki yang lumayan. Tetapi beberapa tahun ini kami bingung mau jual apa takut nggak laku, bukan untung malah bunting,” sebut salah seorang pedagang di seputaran pusat Kota Tarutang yang tidak mau disebut namanya, Kamis (15/8/2019).
Dia menilai, rasa jiwa menghargai kemerdekaan saat ini di Taput, sudah mulai pudar, khususnya Pemkab Taput. “Apakah anggaran tidak ada atau memang nggak perduli dengan peringatan Hari Kemerdekaan ini,” tandasnya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Pemkab Taput, Tony Simangunsong ketika dikonfirmasi tentang keadaan jelang menyambut Hari Kemerdekaan, mengaku ini semua tergantung masalah dana.
“Contohnya perlombaan drum band yang biasanya kita lakukan setiap tahun saat ini tidak ada. Memang dananya tidak ada atau tak diplot (dialokasikan),” sebutnya.
Tony mengakui, dananya mulai tahun ini sudah ada di Dispora. Sebelumnya tahun lalu masih di Dinas Pendidikan (Disdik). “Tetapi sayang tahun ini tidak ada, jadi apa boleh buat,” katanya singkat. (Gihon)