Siantar, Lintangnews.com | Pemerintah pusat tengah melakukan sejumlah bantuan seperti penggratisan tarif pembayaran listrik dari 450-900 watt untuk beberapa bulan di tengah merebaknya Covid-19 atau Virus Corona dan terganggunya perekenomian masyarakat.
Untuk itu, Pemko Siantar juga diminta lakukan terobosan demi masyarakat. Pemko Siantar didesak menggratiskan pembayaran air untuk PDAM Tirtauli selama merebaknya Covid-19.
“Akibat virus ini, perekenomian masyarakat Siantar menjadi terganggu, jadi kita minta PDAM Tirtauli menggratiskan bagi pelanggannya. Dan ini berlaku sepanjang masyarakat belum stabil mencari kehidupan akibat Covid-19,” ucap Anggota DPRD Siantar, Ferry SP Sinamo, Rabu (1/4/2020).
Menurut politisi PDI-Perjuangan ini, air minum merupakan kewajiban dari pemerintah untuk diadakan kepada masyarakatnya. “Pemko Siantar berkewajiban mengadakan air minum kepada warganya,” tutur Ferry.
Diutarakannya, PDAM Tirtauli bukan sebuah perusahaan yang berorientasi pada bisnis, namun lebih fokus dibidang sosialnya. “Maka jangan ada pemutusan saat ini kepada masyarakat Siantar, namun lebih dari itu, air minum harus digratiskan,” desaknya.
Sebagai pemilik PDAM, terang Wakil Ketua Komisi II DPRD Siantar ini, kebijakan ini harus diputuskan oleh Wali Kota, Hefriansyah akibat telah terganggunya perekenomian masyarakat di tengah wabah Covid-19.” Pemko Siantar harus jeli mengutamakan kepentingan masyarakat,” ucap Ferry.
Lanjutnya, rencana pembangunan ruangan komisi atau fraksi di DPRD Siantar, menanggapi situasi yang terjadi, dirinya setuju anggaran itu dialihkan untuk penanganan Covid-19.
“Penanggulangan Covid-19, akan lebih penting dari pada pembangunan ruangan DPRD. Dan banyak juga yang bisa dialihkan untuk penanganan, misalnya anggaran perjalanan dinas Wali Kota, silahkan saja,” ujarnya.
Untuk pencegahan, Ferry sampaikan sejumlah kebijakan dengan budaya bersih yakni, menciptakan pencucian tangan di sejumlah titik yang bekerjasama dengan PDAM Tirtauli termasuk di Pasar Horas dan Pasar Dwikora.
Untuk peningkatan imun mengkonsumsi vitamin C dan vitamin E yang hilang dari peredaran bersamaan dengan masker, membutuhkan sikap dari pemerintah. “Harus dirazia semua apotik di Siantar ini, kenapa ada pembiaran. Ini kan tugas negara dalam menjamin rakyat,” pungkasnya.
Terakhir, Ferry menghimbau agar masyarakat tidak panik dalam mengantisipasi Covid-19. “Dengan peningkatan imun, virus itu dengan sendirinya akan mati. Bagaimana meningkatkan imun, salah satunya masyarakat tidak stres dengan persoalan ekonomi rumah tangganya,” tutup Ferry. (Elisbet)