Ngaku Wartawan, Oknum Sipir Lapas Siantar Ini Tak Akui Hiras Silalahi Pimpinannya

Simalungun, Lintangnews.com | Salah seorang oknum sipir Lembaga Permasyarakatan (Lapas) berinisial NS bertugas sebagai P2 pintu masuk Lapas Klas IIA Pematangsiantar mengaku dirinya berprofesi sebagai wartawan di salah satu media online lokal Siantar.

NS mengaku, dirinya wartawan ketika kru media online lintangnews.com ingin bertemu Hiras Silalahi selaku Kabag Humas Lapas Siantar, pasca adanya penggerebekan yang akan dilakukan pihak Polres Simalungun pada 6 Februari 2020 lalu.

Saat itu, sesuai prosedur NS, kemudian memeriksa wartawan yang hendak masuk Lapas. Kemudian menahan handphone (HP) milik wartawan yang akan melakukan konfirmasi pada Hiras Silalahi. Lalu memeriksa Id Card milik wartawan.

Sementara sebelumnya, kru lintangnews.com sudah melakukan komunikasi dengan Hiras Silalahi dan mempersilahkan datang ke Lapas.

Mengetahui Id Card sudah habis masa berlakunya, NS kemudian berdebat dengan wartawan. Dan saat itulah NS mengaku, bahwa dirinya seorang wartawan.

“Ini sudah habis limit masa aktif Id Card nya. Saya pun wartawannya. Ini tidak berlaku lagi. Nanti dicetak sendiri ini,” ujar NS dengan kalimat seakan-akan melecehkan profesi wartawan.

Tak hanya itu, NS lulusan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkuham) tahun 2018 ini juga tidak mengaku, Kabag Humas Lapas, Hiras Silalahi yang telah mengabdi puluhan tahun di Lapas Siantar, termasuk sebagai pimpinan atau yang biasa disebut sebagai senior.

“Dia bukan pimpinan saya. Beliau Humas bukan pimpinanku. Kalapas pimpinanku,” pungkasnya mengakhiri, Jumat (14/2/2020).

Jansen Siahaan selaku Pimpinan Redaksi (Pimred) Lintangnews.com menilai sikap NS yang mengaku sebagai wartawan media online tidak pantas diucapkan, lantaran bersangkutan seorang pegawai Lapas atau Aparatur Sipil Negara (ASN).

Jansen juga menyayangkan sikap NS yang tidak mengakui Hiras Silalahi termasuk sebagai pimpinannya. Sementara diketahui Hiras Silalahi selama ini sosok yang cukup dekat dengan para wartawan di Siantar-Simalungun.

“Saya berharap kepada Kepala Lembaga Permasyarakatan (Kalapas) Siantar memberikan teguran dan tindakan tegas terhadap oknum sipir mengaku sebagai wartawan juga. Pernyataannya itu terkesan melecehkan profesi wartawan,” tukasnya. (Tim)