PDI-P Humbahas Laporkan Dosmar, Lamberto: Siapa yang Mengambil Uang Itu?

Lamberto Manullang dan Tamba Sianturi.

Humbahas, Lintangnews com | Pengurus DPC PDI-Perjuangan Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) telah melaporkan mantan Ketua DPC, Dosmar Banjarnahor ke Polda Sumatera Utara atas dugaan penggelapan dana partai tahun 2020.

Kepada wartawan, mantan Wakil Ketua Bidang Pemilu PDI-P Humbahas, Lamberto Manullang mengaku, spesimen pengambil uang dari bank adalah Sekretaris, Kepler Torang Sianturi dan Bendahara, Hulman Minter Tumanggor.

“Yang mengambil uang itu siapa ke bank? Sepanjang sepengetahuan kami, itu dilakukan Sekretaris dan Bendahara,” ucapnya didampingi Tamba Sianturi, mantan pengurus Bagian Saksi Nasional, Selasa (13/12)2022) di Dolok Sanggul.

Dikatakan, semenjak Dosmar sebagai Ketua PDI -Perjuangan tahun 2017 lalu tidak pernah menyentuh dana partai. Selain tidak pernah menyentuh, Dosmar dalam rapat internal selalu menyinggung dana partai agar dilaporkan pertanggungjawabannya.

Namun di setiap rapat, Sekretaris dan Benndahara tidak dapat menunjukkan laporan pertanggungjawaban. Dan ini tertuang di setiap notulen rapat

“Sebenarnya bukan Dosmar, melainkan mereka berdua tak mau mempertanggungjawabkan dana partai. Mereka berdua yang tidak mau mempertanggungjawabkan dana partai selama ini. Buktinya, berapa kali dilakukan rapat, jawaban mereka, nanti lah Ketua,” ujar Laberto.

Ditambahkan, sekaitan Dosmar memerintahkan Sekretaris dan Bendahara untuk menarik uang partai dari bank dan memberikannya kepada adik kandung Bupati bernama Pardi untuk keperluan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2020, ternyata itu tidak benar.

Lamberto menyampaikan, ini tidak pernah dibahas di internal partai.”Ini tidak pernah dibahas, kok tiba-tiba muncul. Dan kenapa, semenjak Dosmar dibebaskan tugaskan jadi muncul, ini perlu dipertanyakan,” katanya.

Dia mengatakan, tidak pernah mengetahui ada perintah Dosmar kepada Kepler dan Hulman untuk menarik uang dari bank dan diberikan kepada Pardi.

Apabila ada, hal itu menurut dia, tidak sesuai mekanisme PDI-Perjuangan. Melainkan bisa secara pribadi antara Kepler dan Pardi.

“Emang siapa si Pardi, karena tidak ada jabatan distruktur . Dasar apa orang itu memberikan dan hubungannya? Karena dia bukan dari bagian PDI-Perjuangan. Kalau benar, silahkan proses , dan itu tidak sesuai melalui mekanisme partai. Dan itu bisa saja melalui pribadi lepas pribadi,” imbuhnya.

Sebagai warga negara, Lamberto siap memberikan penjelasan, mana yang benar mana yang tidak. “Silahkan diproses secara hukum, karena notulen rapat setiap rapat dilakukan sekaitan dana partai ada di kantor DPC. Tetapi, jika tidak benar, Dosmar pasti akan melapor balik,” katanya.

Sementara Tamba mengungkapkan, Kepler pernah mengeluarkan uang kamar hitung sebesar Rp 12 juta tanpa melalui rapat internal partai.

“Dana itu tidak pernah dibawa ke rapat internal partai. Itu sudah saya foto copykan bentuk uang pengeluaran. Jadi, sepanjang sepengetahuan kami penggunaan dana partai itu pada Sekretaris dan Bendahara,” ungkapnya.

Akan Lapor Balik

Terpisah, Dosmar membantah tudingan tersebut. Dia akan melapor balik atas tuduhan tersebut. “Itu tidak benar dan akan kita laporkan balik,” tegas Bupati Humbahas ini.

Dosmar mengatakan, hingga dibebas tugaskan sebagai Ketua DPC tidak pernah mengetahui dana partai.

Selama ini ungkapnya, spesimen pengambil uang dari bank adalah Sekretaris dan Bendahara.

“Pertama, setiap pengambilan uang tidak pernah atas persetujuan saya. Kedua, uang saksi dari DPP, mereka tidak melaporkan ke saya. Ketiga, saya sudah berulang-ulang dalam rapat internal untuk meminta Sekretaris dan Bendahara melaporkan pertanggungjawaban keuangan partai. Namun jawaban mereka berdua, nanti-nanti. Saya pernah mengancam ke Kepler, kalau tidak dilaporkan, akan saya laporkan ke DPP,” kata Dosmar.

Dia menambahkan, semenjak Pilkada 2020, juga tidak mengetahui keuangan partai dikarenakan sakit terinfeksi Covid-19.

“Berkomunikasi, dan bertemu saja tidak ada, karena kondisi saya waktu itu antara hidup dan mati, boro-boro memikirkan keuangan partai dan Pilkada,” ungkapnya.

Dosmar menegaskan, itu bisa dibuktikan di RSUD Dolok Sanggul saat kondisinya sekarat. “Ada rekam medisnya di Rumah Sakit (RS), siapa dokter yang memeriksa saya,” pungkasnya.

Namun setelah dibebas tugaskan dari Ketua DPC, tambah Dosmar, ada permasalahan tersebut.  “Ini fitnah dan tunggu saya akan lapor balik,” tegasnya.

Namun sebagai warga negara yang baik, Dosmar siap akan memberikan penjelasan. “Masalah proses hukum, sebagai warga negara yang baik, kita siap memberikan penjelasan,” kata Bupati 2 periode ini. (JS)