Tebingtinggi, Lintangnews.com | Wali Kota, Umar Zunaidi Hasibuan membuka acara Focus Group Discussion (FGD) Simpanan Pelajar dalam program One Student One Account (OSOA) dan pencanangan Hari Menabung Kota Tebingtinggi, Selasa (28/7/2002) di Balai Kota Lantai 4.
Kegiatan itu dihadiri Staf Ahli, Zubir Husni Harahap, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik), Pardamean Siregar, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Dedi P Siagian, Kabag Ekonomi, Zahidin, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wilayah V Sumbagut diwakili Andi Muhammad Yusuf, mewakili Bank Indonesia, Andiwiana S dan para Kepala Sekolah (Kepsek).
Pardamean Siregar dalam sambutannya melaporkan, umumnya satuan pendidikan di Tebingtinggi mengadakan tabungan secara kovensional dikutip guru atau wali kelasnya.
“Dengan adanya Gerakan Indonesia Menabung melalui program OSOA di Tebingtinggi, maka jajaran Dinas Pendidikan (Disdik) dan Kepsek akan mendukung gerakan itu secara maksimal,” ujarnya.
Wali Kota mengatakan, program OSOA ini direncanakan akan diproses begitu anak sekolah masuk atau proses belajar tatap muka. Tetapi bagian pelajar yang sudah ada menabung dari awal diharapkan terus dilanjutkan.
“Kita sampaikan gerakan menabung ini adalah bagaimana untuk mengajarkan anak mengatur keuangannya dengan baik. Berhemat, tidak boros dan tak menggunakan uang semaunya saja,” kata Umar Zunaidi.
Terkait pembelajaran tatap muka, Wali Kota menjelaskan, menunggu pemerintah pusat dan provinsi. Karena semulanya direncanakan pada tahun 2021, kemungkinan ada kebijakan lain dari pemerintah pusat yang tentunya nanti akan diikuti.
Disinggung adanya kendala orang tua siswa-siswi tidak mampu untuk mengikuti pembelajaran secara daring seperti android dan paket internet, Wali Kota menegaskan, tidak semua yang tidak mampu itu harus memakai daring.
“Yang bersangkutan bisa menggunakan modul dan modul itu dapat diambil di sekolah. Tentunya kita mengajak pihak komite sekolah lebih aktif memberikan perhatian terhadap masalah siswa-siswi di sekolah itu sendiri,” tegas Wali Kota.
Sementara itu, BI diwakili Kepala Group SP-Pur dan Layanan Administrasi, Andiwiana Septonarwanto mengatakan, mendukung program OSOA. Menurutnya, ini merupakan gebrakan untuk para siswa mengenal mengenai jasa keuangan.
“Kita ketahui pemahaman jasa keuangan masih relatif rendah di masyarakat Indonesia termasuk Tebingtinggi, sehingga gerakan ini perlu mendapat dukungan semua pihak,” katanya.
Hal senada dikatakan Deputi Direktur Managemen Strategis dan Kemitraan Pemda, Andi Muhammad Yusuf menjelaskan, program OSOA sangat baik dalam rangka meningkatkan literasi keuangan khususnya bagi pelajar.
“Secara nasional pelajar ada 52 juta orang, hal ini merupakan potensi yang besar untuk meningkatkan literasi keuangan, termasuk inklusi keuangan kita,” harapnya. (Purba)