Tobasa, Lintangnews.com | Masyarakat Desa Amborgang, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) bingung dan prihatin, dengan kondisi Kantor Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Porsea yang ditelantarkan dan tidak ditempati sejak didirikan tahun 2016 lalu.
Seperti penuturan Kaur Tata Usaha, Eltaria Sitorus dan Sekretaris Desa (Sekdes) Amborgang, Posman Sitorus. Pihaknya menyayangkan Kantor BPP tidak difungsikan, dibiarkan begitu saja ditumbuhi semak belukar dan tanpa ada plang.
Ditambahkan Posman, belum tentu sekali sebulan kantor tersebut dikunjungi petugas BPP. “Ini dapat dilihat dari semak belukar yang tumbuh subur di depannya dan pernah masyarakat menyarankan agar bangunan itu dimanfaatkan untuk Kantor Desa atau Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) agar terawat,” paparnya, Jumat (30/11/2018).
Sementara Plt Sekda Pemkab Tobasa, Harapan Napitupulu terkejut mendapatkan informasi jika Kantor BPP itu tak difungsikan. Dia menilai, seharusnya Kantor BPP itu dipergunakan sesuai peruntukannya.
“Saya akan cek ke Kadis Ketahanan Pangan sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang membawahi operasional para Petugas Penyuluh Pertanian (PPL),” sebut Harapan Napitupulu
Menurut salah seorang PPL Kecamatan Porsea, Karol Situmorang, kantor itu mereka kunjungi sekali dalam seminggu. Mereka juga jarang datang ke kantor karena kelompok tani (poktan) tidak mau datang dengan alasan jarak tempuh terlalu jauh dan angkutan umum tidak ada.
“Saat ini kita memohon menumpang di Kantor Kelurahan Patane III setiap harinya,” sebut Karol.
Terpisah, Kaban Ketahanan Pangan Tobasa, Darwin Sianipar mengatakan, anggota poktan lebih menyukai datang ke Kantor Kecamatan untuk meminta saran.
“Perlu diketahui bangunan BPP di Desa Amborgang Kecamatan Porsea bukan kantor, melainkan berupa ‘saung petani’, jadi tidak perlu ada bendera. Terkait plang dulunya ada, jika tidak ada lagi nanti akan kita cetak,” ucap Darwin. (asri)