Pria Humoris Itu telah Pergi, Selamat Jalan Bang Jefri Saragih

Istri dan anak almarhum Jefri Gideon Saragih saat difoto usai pemakaman.

Siantar, Lintangnews.com | Pria humoris itu telah tiada dan kembali ke pangkuan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Kepergian Jefri Gideon Saragih meninggalkan duka yang mendalam pada keluarga, teman-temannya di berbagai Provinsi dan luar negeri.

Pria yang berusia 43 tahun ini dikenal aktif di isu kelapa sawit. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Sawit Watch periode 2012-2016.

Seperti diketahui, Sawit Watch adalah sebuah organisasi non pemerintah di Indonesia berbasis keanggotaan individu yang prihatin terhadap dampak-dampak negatif sistem perkebunan besar kelapa sawit.

Salah satu rekan lama Jefri, Herwin Nasution atau akrab dipanggil Mas Don seorang aktivis buruh perkebunan sawit yang datang ke kediaman orang tua duka, di Sibatu-batu, Kelurahan Bah Kapul, Kecamatan Siantar Sitalasari menuturkan mengaku mengenal Jefri sudah cukup lama.

“Mulai almarhum masih staf lah di Sawit Watch,” sebut Mas Don, Minggu (10/11/2019).

Menurutnya, hal yang paling dikenal dari Jefri semasa hidupnya yakni semangat dan setia kawan dalam berteman.

“Hal paling berkesan, sewaktu membentuk Serikat Pekerja Perkebunan Indonesia (Serbundo). Dia lah teman, turut membantu dalam pembentukan. Belum lagi jika pertemuan internasional, bahasa Inggrisnya jago, kadang dia turut menerjemahkan kalau saya pakai bahasa Indonesia,” ungkap Mas Don.

Sementara itu, Andi Inda Fatinaware Direktur Sawit Watch yang hadir ke pemakaman, sebagai orang yang telah lama cukup kenal dengan almarhum, tak mampu membendung tangisnya saat ditanya tentang sosok Jefri.

“Almarhum sahabat yang baik, humoris, dan perhatian. Selalu menyapa, orang mengenal dia dengan murah senyum,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Terpisah, Ahli Utama Deputi II Kantor Staf Presiden, Abednego Tarigan rekan almarhum sejak SMA menceritakan Jefri sosok orang yang cerdas, berani dan banyak humor.

Menurut Abednego, Jefri semasa hidupnya merupakan teman diskusi yang menarik, karena mendalami dari hal-hal yang bersifat filofis dan praxis.

“Itu yang saya rasakan mulai dari teman SMA sampai menjadi tim kerja di Sawit Watch. Tidak ada yang berubah karakternya, itu yang membuat Jefri memiliki banyak sahabat,” sebut mantan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) ini lewat pesan WhatsApp (WA).

Sambungnya, ada begitu banyak yang berduka dari kepergian Jefri, dari teman-teman di berbagai Provinsi dan luar negeri.

“Hal ini menunjukkan Jefri orang yang dapat diterima oleh banyak kalangan. Semoga almarhum beristirahat dengan damai bersama Sang Pencipta,” tutupnya.

Turut hadir dalam pemakaman mantan Direktur Sawit Watch itu, Daniel Dolok Sibarani selaku Ketua KPUD Siantar dan Maruli Sitorus anggota Bawaslu Labuhanbatu Utara (Labura).

Dari data yang dihimpun, Jefri Gideon Saragih, lahir pada 10 November 1976. Dalam kepergiannya, Jefri meninggalkan istri dan 1 orang anak laki-laki yang saat ini berusia 11 tahun.

Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya, setelah sempat dilarikan ke salah satu Rumah Sakit (RS) di Bogor, Jawa Barat. (Elisbet)