Satu Warga Siantar Reaktif Meninggal Dunia dan Tak Dimakamkan Secara Protokoler Covid-19

Siantar, Lintangnews.com | Satu warga Kelurahan Sipinggol-pinggol, Kecamatan Siantar Barat, Kota Siantar yang dinyatakan reaktif Covid-19 (Virus Corona) lewat uji rapid test meninggal dunia pada Kamis (14/5/2020) malam di RSUD Djasamen Saragih.

Plt Dirut Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djasamen Saragih, Ronald Saragih saat dikonfirmasi mengatakan, pasien itu tutup usia tak berselang lama setelah mendapatkan perawatan oleh pihak Rumah Sakit (RS).

“Benar ada semalam pasien meninggal dunia tidak berselang lama setelah dirujuk ke RSUD. Sekira pukul 18.00 WIB semalam dibawa dan meninggal sekira pukul 22.30 WIB. Ya kalau riwayat penyakit kronis kita belum bisa pastikan ada, namun semalam ada keluhan sesak nafas.” ucap Ronald, Jumat (15/5/2020).

Namun atas permintaan keluarga kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Siantar, pasien tidak dimakamkan secara protokoler Covid-19.

“Atas kesepakatan bersama, keluarga tidak melakukan prosesi pemakaman sesuai protokoler pemerintah. Karena keluarga keberatan dan sesudah kita mediasi. Kemudian keluarga menandatangani untuk melakukan penguburan di luar protokoler pemerintah,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Pemko Siantar ini.

Sebelum dirujuk ke RSUD Djasamen Saragih, pasien juga sempat dirawat di Rumah Sakit Vita Insani (RSVI) Kota Siantar di hari yang sama.

Humas RSVI, Sutrisno Dalimuthe mengatakan, berdasarkan penjelasan dari Pelayanan Medis, orang tersebut datang dengan keluhan abdominal dis comfort (sakit perut) dan ada demam tinggi.

“Karena kebutuhan rawat inap, maka sesuai Standard Operational Prosedural (SOP) RSVI di masa pandemi Covid-19, setiap pasien yang akan menjalani rawat inap terlebih duhulu dilakukan rapid test,” paparnya.

Sambungnya, setelah dilakukan rapid test, hasilnya reaktif. “Sehingga harus kita rujuk ke Rumah Sakit Rujuk Covid-19 (RSUd Djasamen Saragih). Ini mengingat RSVI tidak RS Rujukan Covid-19,” terangnya.

Sementara itu Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Siantar, Daniel Siregar menjelaskan, pasien itu di luar dari 7 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang diumumkan pihaknya.

“Benar ada yang meninggal. Tetapi di luar dari pasien PDP yang 7 orang semalam kita umumkan. Karena ini kasus baru, belum diumumkan. Datanya masih kita rangkum,” kata Daniel.

Selain itu, Daniel juga mengatakan, terdapat 1 orang PDP yang berada di Kota Medan dikabarkan meninggal dunia. Namun untuk keduanya hal itu, pihaknya masih menelusuri dan akan mengumumkannya secara resmi kepada masyarakat.

“Selain di Siantar ada juga di Medan, keduanya di luar yang kita umumkan semalam. Namun kami masih terus melakukan penelusuran mengenai riwayat penyakit dan identitas pasien. Nanti kita akan umumkan secara resmi kepada masyarakat,” tutup Daniel. (Elisbet)