Tobasa, Lintangnews.com | PT Toba Pulp Lestari Tbk (TPL) adalah perusahaan penghasil bubur kertas (pulp) dengan menggunakan pohon eucalyptus sebagai bahan baku utamanya yang dikelola di 5 wilayah konsesi di Sumatera Utara.
Dalam mewujudkan visi perusahaan, yaitu ‘Good for Community, Country, Climate, Customer and Company’, TPL berkomitmen untuk memberikan kontribusi yang maksimal kepada stakeholders dalam pengembangan bidang ekonomi dan sosial.
Untuk mendukung terwujudnya visi tersebut, diperlukan juga dukungan dari media massa dan pers agar pesan serta informasi mengenai perusahaan dapat disampaikan, serta menciptakan pemahaman bagi masyarakat.
Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Pemkab Toba Samosir (Tobasa) yang bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika menjadi salah satu sumber informasi dan jurnalistik di wilayah Tobasa.
Pihak TPL melakukan pertemuan resmi untuk menjalin silahturahmi dengan Kepala Dinas Kominfo, Lalo Hartono Simanjuntak, didampingi Kabid Kominfo, Jhonson Sirait, beserta staf pada Rabu (28/8/2019) di Balige.
Dalam pertemuan itu, turut hadir Manager Corporate Communications TPL, Norma Hutajulu, Media Relations Coordinator, Juliandri Hutabarat dan Media Relations Officer, Natalia Pangaribuan.
Norma Hutajulu menyampaikan, tujuan diadakannya pertemuan ini untuk menjalin keakraban, dekaligus menyampaikan informasi terkait perusahaan dan operasionalnya. Sehingga terbentuk kerjasama jangka panjang untuk kemajuan di bidang komunikasi.
“TPL siap untuk menjalin kerjasama dan mendukung program-program yang dimiliki Dinas Kominfo, agar perusahaan dan juga media dapat berjalan sinergis dan saling mendukung,” ucapnya.
Sementara Lalo Simanjuntak menyambut baik niat dari TPL. Lalo berharap, TPL dapat membantu program Dinas Kominfo untuk selalu mendukung dalam peningkatan kompetensi dan juga memberikan dukungan edukasi, khususnya kepada para jurnalis di Tobasa.
“Para jurnalis harus kita edukasi, sembari menjalin hubungan yang dekat dengan mereka. Tetapi kita juga harus meningkatkan kompetensinya. Tujuannya agar media mampu membedakan mana hal yang baik dan buruk sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ujarnya.
Lalo berharap, agar ke depannya para jurnalis dapat menulis sesuai dengan fakta dan juga memperhatikan kode etik jurnalistik dalam penulisannya. (asri)