Tegur Sekda Simalungun, Sastra Joyo Sirait: Jangan ada Rapat di Dalam Rapat

Tampak wajah Wakil Ketua DPRD Simalungun, Sastra Joyo Sirait kesal saat melihat Sekda, Esron Sinaga berdiskusi dengan bawahan pada rapat Banggar KUA-PPAS P-APBD tahun 2022.

Simalungun, Lintangnews.com | Rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Simalungun bersama eksekutif membahas Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS), Wakil Ketua DPRD, Sastra Joyo Sirait menegur Sekretaris Daerah (Sekda), Esron Sinaga, Senin (19/9/2022).

“Ini memohon kepada Sekda, jangan ada rapat di dalam rapat. Jangan nanti yang kami pertanyakan ini kita ulang-ulang lagi. Kalau memang kalian belum siap, kita skors saja rapat ini. Kita samakan saja persepsi,” ucap Sastra dari Fraksi Partai Gerindra kepada Esron bernada tegas serta memperlihatkan raut wajah kesal.

Kekesalan Ketua DPC   Partai Gerindra Kabupaten Simalungun ini tidak berhenti sampai disitu. Dia juga menyakini, rapat Banggar membahas KUA-PPAS, dipastikan 99 persen pihak eksekutif belum menyatukan persepsi.

Karena itu, ia menginginkan agar pembahasan harus dikupas secara terang benderang. Apalagi saat rapat, Sastra tidak melihat Kepala Badan Pendapatan Daerah, Frans Saragih hadir ditengah-tengah pihak eksekutif.

“Ketika KUA-PPAS ini dibahas, harus dijelaskan terang benderang sekarang, kalau memang nanti gak mampu, ya sudah kita skors dulu, sampai nanti mampu menjelaskan. Apalagi Kepala Badan Pendapatan Daerah tidak hadir. Kita gak tau apakah dia cuti atau gimana,” sambungnya.

Kronologi Esron Ditegur Sastra

Sebelumnya, awal Sastra menegur Esron bermula dari Badri Kalimantan, dimana anggota DPRD dari Fraksi Partai Gerindra itu mempertanyakan kepada eksekutif tentang KUA-PPAS ditemukan pendapatan dan pembiayaan tidak balance.

“Pendapatan dan pembiayaan bagaimana pun harus sama ini. Soal angkanya ditempatkan dimana, itu terserah bapak-bapak. Tetapi angka itu harus ada, bahwasanya, kita orang akuntansi ini, ketika melihat ini jadi curiga,” ungkap Badri yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirtauli Kota   Siantar ini sebelum Sastra menegur Esron.

Lanjut Badri, sebelum anggaran P-APBD tahun 2022 diketuk, dimana acuan yang digunakan anggaran sebesar Rp 2,4 triliun atau Rp 2,5 triliun.

Sebab menurutnya, saat ini pendapatan Pemkab Simalungun hanya Rp 2,4 triliun. Sementara pembiayaan sebesar Rp 2,5 triliun.

“Kalaulah nanti jadi P-APBD tahun 2022, manakah yang akan digunakan sesuai dengan belanja kah atau pendapatan. Mana ini yang kita jadikan. Kalaulah nanti kita setuju, yang Rp 2,4 triliun atau Rp 2,5 triliun,” tanya Badri.

Ketika giliran Sastra mempertanyakan terkait KUA-PPAS kepada eksekutif dihadapan Fraksi yang hadir, secara tiba-tiba melihat Esron tengah asyik berbincang-bincang dengan rekannya.

Hal tersebut sontak membuat Sastra kesal lalu menegur Esron. Saat ditegur, raut wajah Esron memerah dan secara spontan langsung mendengarkan Sastra berbicara.

Binton Tindaon Sebut Badri Tidak Tau Menjumlahkan

Seusai rapat, anggota dewan, Binton Tindaon dimintai pendapatnya tentang bagaimana hasil kesepakatan rapat KUA-PPAS, sebab Badri sempat mempertanyakan pendapatan dan pembiayaan tidak sinkron, sehingga menimbulkan angka selisih.

Mantan Ketua DPRD Simalungun itu mengatakan, yang mempertanyakan tidak tau menjumlahkan.

“Na so diboto do attong menjumlahhon da, (Yang tidak taunya menjumlahkan),” ujar Binton, kemudian mengatakan, antara DPRD dengan Pemkab Simalungun sudah sepakat tentang KUA-PPAS, Senin (19/9/2022). (Zai)