Dinas Sosial Siantar Sosialisasikan Bahan Pangan Program Sembako

Siantar, Lintangnews.com | Dinas Sosial (Dinsos) Pemko Siantar menggelar sosialisasi bahan pangan program sembako dan pencegahan stanting.

Dengan pemanfaatan bahan pangan oleh KPM untuk pemenuhan gizi di masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)

Ini dimulai sejak ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 6-23 bulan. Kemudian, bagi anak usia 6-23 bulan. Bahan pangan dari program sembako, Justru diolah menjadi makanan pendamping asi (MPASI).

Kegiatan tersebut berlangsung di kantor Dinsos, Jumat (28/2/2020) sekira pukul 10.30 WIB.

Sosialisasi dihadiri Ana Gultom sebagai Koordinator Daerah (Korda) Bansos. Ia mengatakan, digelarnya sosialisasi karena terjadi perubahan nomenklatur yang dulu diketahui beras sejahtera atau disebut rastra. Kemudian berubah sistem pembayaran elektronik dengan namanya BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai).

“Di tahun 2020, program berubah nama menjadi program sembako. Ada pun perbedaan BPNT dan program sembako. Hal itu dikarenakan telah terjadi peningkatan jumlah uang yang diberikan oleh KPM (Keluarga Penerima Manfaat). Ini menjadi sebesar Rp 150 ribu dari sebelumnya Rp 110 ribu. Sementara itu penambahan yang terjadi sebesar Rp 40 ribu di tahun 2020,” terangnya.

Ditambahkan Ana, dikarenakan telah terjadi penambahan komponen 1 kilogram kacang hijau, serta di kartu combo yang telah terisi sebesar Rp 150 ribu maka masyarakat akan diarahkan untuk menukarkan ke e-warung yang sudah dibentuk sebanyak 65 warung.

Tepatnya di 8 Kecamatan dan 52 Kelurahan yang saat ini mendapat persiapan dan bekerjasama dengan BRI. Sementara Dinsos Siantar selaku fasilitator dalam penyaluran bantuan tersebut.

“Jadi sosialisasi program sembako di tahun 2020 ini merupakan sosialisasi tahap pertama yang akan dilakukan dengan mengundang operator dari setiap Desa dan Kelurahan,” tandas Ana.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Dinsos, Risbon Sinaga menuturkan, pihaknya akan bekerjasama dengan operator Desa dan Kelurahan. Hal ini untuk mendata masyarakat di Siantar dan Kelurahan yang akan mendata pra sejahtera atau miskin.

“Untuk program sembako di bulan Januari 2020 senilai Rp 150 ribu per KPM sudah bisa disalurkan. Itu kita tunggu di bulan Februari dan saat ini syukurnya sudah berjalan,” tutupnya. (Elisbet)