Simalungun, Lintangnews.com | Sebagai upaya meningkatkan pengamanan serta antisipasi tindakan anarkis atas kedatangan Kapolres Simalungun dan jajarannya ke Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Siantar di Jalan Asahan, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, personil Brimob bersenjata lengkap dan mobil pemadam kebakaran milik Pemko Siantar sempat disiagakan, Jumat (24/1/2020) malam.
Informasi dihimpun, Sabtu (25/1/2020), jika Jumat (24/1/2020) malam sebelumnya terjadi keributan, Polres Simalungun melakukan pengembangan jaringan narkoba ke Lapas Siantar.
“Awalnya ada penangkapan pengedar sabu. Karena katanya sabu itu didapatkan dari Lapas, sejumlah petugas melakukan undercover (penyamaran) hingga terjadi transaksi,” sebut sumber.
Informasinya sudah akurat atau A1, ada transaksi di dalam Lapas. Tetpi masalahnya, tersangka tidak bisa dibawa keluar begitu saja tanpa seizin pihak Lapas.
Ini membuat Kapolres, AKBP Heribertus Ompusunggu dan jajarannya datang ke Lapas.
Saat Kapolres bersama sejumlah Pejabat Utama (PJU) Polres memasuki Lapas, sempat ditahan di pintu IV.
“Bersamaan dengan kedatangan Kapolres dan jajaran berseragam lengkap membuat sejumlah warga binaan menjadi ricuh. Dan langsung meneriaki “Woooiiiii” sekuat-kuatnya. Makanya terjadi keributan,” beber sumber.
Untuk menjaga suasana tetap kondusif di dalam Lapas, beberapa saat setelah hiruk pikuk terjadi dan tak bisa ditenangkan, Kapolres bersama jajarannya akhirnya memilih mundur.
Alhasil, rencana penangkapan terduga sekaligus terhadap pengendali jaringan peredaran narkotika jenis sabu itu terpaksa dibatalkan.
Selanjutnya Kapolres didampingi Kabag Ops mengadakan pembicaraan serius dengan Kepala Lembaga Permasyarakatan (Kalapas), Porman Siregar didampingi Humas Lapas, Hiras Silalahi di ruangan kerja Kalapas. Selanjutnya, Kapolres menggelar konfrensi pers.
Dikatakan AKBP Heribertus, kedatangan pihaknya menindak lanjuti perintah Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapoldasu) untuk berkoordinasi dengan pihak Lapas terkait adanya indikasi transaksi dan pengendalian narkoba di dalam Lapas.
Kepada sejumlah media, Kapolres juga memastikan saat itu tidak ada terjadi kerusuhan. “Semua terkendali. Kami sudah koordinasi agar kedepan setelah Hari Raya Imlek, 2 atau 3 hari kedepan,” katanya.
Dan razia tetap akan dilakukan setelah berkoordinasi serta meningkatkan pengamanan bersama pihak Lapas. Itu disampaikan Kapolres menurut sumber.
Sementara Kalapas Porman Siregar mengaku tidak mengetahui adanya jaringan narkotika dalam Lapas dan menyarankan polisi agar terus melakukan penyelidikan jika ada anggotanya yang terlibat. (Rel/Zai)