Ini Bukti Pemko Tebingtinggi Perhatikan Kesehatan Warga Kurang Mampu

Tebingtinggi, Lintangnews.com | Pemko Tebingtinggi tetap memperhatikan  dan menangani masalah kesehatan warga kurang mampu.

Bahkan Pemko Tebingtinggi tak pernah mengabaikannya begitu saja, dan setiap dapat laporan dari warga yang memerlukan langsung turun ke lapangan.

Hal ini disampaikan Wali Kota Umar Zunaidi Hasibuan melalui Kadis Kesehatan Nanang Fitra Aulia menanggapi ada warga kurang mampu, Riski Karmana (25) warga Bagelen yang diabaikan pelayananan kesehatannya.

“Bohong kalau ada isu yang mengatakan Rizki Permana tidak memperoleh perhatian. kami dari tim kesehatan bersama petugas Puskesmas dan Lurah Bagelen sudah menjenguk Rizki di kediamannya dan langsug dibawa ke RSUD Kumpulan Pane untuk dirawat,” sebut Nanang, Jumat (11/1/2019) malam.

Rizki Permana anak yatim piatu yang tinggal bersama neneknya Sudarti. Dari hasil pemeriksaan, pasien menderita penyakit yang dibawa sejak lahir, seperti seorang kekurangan gizi.

Nanang menuturkan, dari pengakuan Sudarti, jika baru 4 hari ini Rizki tidak mau makan. Bahkan biasanya makannya lahap, pergerakannya lincah dan tenaganya kuat meski badanya kurus.

“Kini pasien kita rawat di RSUD Kumpulan Pane untuk pemeriksaan lanjutan,” sebut Nanang.

Sementara itu Lurah Bagelen Kiki mengatakan, keluarga Sudarti ini tetap menjadi perhatian kami dan menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan beras sejahtera serta terdaftar sebagai pemegang kartu BPJS.

“Beberapa waktu lalu juga memperoleh bantuan untuk disabilitas dari Dinas Sosial (Dinsos). Namun kini tidak memperoleh lagi, karena bantuan itu memang sudah tidak ada lagi dari pusat,” ujar Kiki.

Sudarti yang ditemui di ruang rawat inap RSUD Kumpulan Pane menyampaikan terima kasih kepada Pemko Tebingtinggi memberikan perhatian dengan berbagai bantuan yang diberikan.

“Saya memang tidak lapor ke Kepala Lingkungan (Kepling) atau Lurah tentang kondisi Rizki akhir-akhir ini. Pak Nanang datang memeriksa keadaannya dan disuruh bawa ke RS, bahkan langsung dijemput ambulance. Malu saya lapor, asyik minta bantuan saja,” katanya jujur.

Ditanya soal kondisi cucunya, Sudarti yang bekerja sebagai tukang cuci ini mengaku, sudah membaik setelah mendapatkan perawatan medis. “Makannya sudah banyak lagi seperti semula, tenaganya kuat sekali dan lasak dan terpaksa tangannya saya ikat, agar infusnya tidak lepas,” papar Sudarti mengakhiri. (purba)