Siantar, Lintangnews.com | Selama memimpin Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djasamen Saragih Kota Siantar, Susanti dinilai tak berbuat banyak untuk Rumah Sakit (RS) berplat merah ini.
Sehingga wajar saja kritik dan kekecewaan dilontarkan orang yang pernah bekerja sebagai bawahan Susanti.
“Saya pensiun bulan Juni (2019). Selama kepemimpinan Susanti di RS itu sangat kurang memuaskan,” ucap mantan Kepala THT RSUD Djasamen Saragih, Juni Simatupang, Senin (2/3/2020).
Dalam hal ini, ada sejumlah hal yang dinilai sebagai kegagalan Susanti selama memimpin, pertama soal jasa medis yang terlalu lama dibayarkan.
“Dibandingkan dengan RS swasta, jasa medis di RSUD Djasamen Saragih terlalu lama turun, alasannya nggak ada uang. Padahal uangnya diputar dulu untuk beli makanan pasien dan bahan habis pakai. Jasa dokter dibelakangkan. Dan belakangan ini juga katanya masih terlambat,” ungkap Juni.
Yang kedua, lanjutnya, pelayanan yang kurang memuaskan. “Masyarakat yang datang kurang cepat dilayani. (Pasien) RS semakin berkurang karena kita kelas B. Harusnya kelas D dulu,” tuturnya.
Juni menilai, Susanti merupakan orang yang nggak mempunyai kepemimpinan yang teguh dan tidak demokratis serta tidak setia kawan.
“Nggak mau dikritik ini orangnya dan dikasih masukan. Konflik internal juga banyak termasuk mundurnya Wakil Direktur (Wadir) beberapa waktu lalu. Hanya saja tidak terpublikasi. Kayaknya ada yang mengendalikan dia,” sebut pria beramput putih ini.
Juni mencontohkan, ketika menjabat Kepala THT, dirinya pernah mengusulkan alat-alat yang berhubungan dengan bidangnya tersebut.
“Saya yang mengusulkan alat THT. Tapi, sampai sekarang saya nggak tau alatnya sudah masuk apa belum. Saya dilantik Menteri Kesehatan (Menkes) sebagai ketua tim penanggulan tuli di Siantar. Hefriansyah (Wali Kota Siantar) sudah tau itu. Harusnya sudah bisa bergerak sebetulnya. Tapi, saya fasilitas RS perlu membeli alat ini. Nggak ada. Kecewa juga lihat dia (Susanti),” ungkapnya.
Juni berpendapat, Susanti pun tidak layak menjadi Wakil Wali Kota Siantar. “Susanti belum bisalah. Ngurus RS saja nggak beres, masa mau jadi Wakil Wali Kota,” tandasnya.
Terpisah, Susanti saat dikonfirmasi lewat pesan WhatsApp (WA) terkait penilaian mantan bawahannya enggan menanggapi. Pesan yang dilayangkan hanya dibaca namun tak dibalas Bakal Calon (Balon) Wakil Wali Kota ini. (Elisbet)