Kebun Marihat akan Kaji Dampak Tinja Sapi dan Peternak Dikhawatirkan Hengkang  

Simalungun, Lintangnews.com | PTPN IV Kebun Marihat akan segera melakukan kajian sejauh mana efek buruk tinja ternak sapi terhadap tanaman.

Para peternak sapi di lokasi dikhawatirkan akan segera hengkang dari areal perkebunan sawit tersebut.

Wacana perusahaan terbatas perkebunan milik negara berkantor di Kabupaten Simalungun itu disampaikan SDM PTPN IV Marihat, Indra, Sabtu (20/7/2019).

“Mengenai tinja sapi itu akan dikoordinasikan dengan Kepala Dinas Tanaman sejauh mana dampak terhadap tanaman,” tulis Indra via WhatsApp (WA) menanggapi konfirmasi yang dilayangkan lintangnews.com.

Sementara fakta di lapangan, marak tanaman sawit milik PTPN IV belum seberapa umurnya, namun pohonnya sudah tumbang. Itu terjadi tidak hanya di satu Afdeling saja, melainkan nyaris di merata ditemukan di semua lokasi.

Diduga penyebab marak tumbangnya tanaman yang produktif itu akibat penggunaan pupuk tinja sapi (organik). Sehingga jamur ganoderma mendapatkan makanan secara heterotrof.

Disebut jamur itu mengambil makanan dari bahan organik di sekitar tempat tumbuhnya. Bahan organik akan diubah menjadi molekul-molekul sederhana dan diserap langsung oleh hifa.

Jamur tersebut termasuk dalam soil bornd fungi atau jamur terbawa tanah. Memiliki sifat saprofit dan parasit tumbuhan, yang dapat merugikan sekaligus menguntungkan pada tanaman.

“Sebagai patogen tumbuhan, jamur ganoderma dapat menyebabkan busuk akar dan batang pada tumbuhan tahunan tropika (kelapa sawit). Serta menyebabkan kerugian perusahaan,” ungkap sumber, Minggu (21/7/2019). (Zai)

 

.