Mari Menulis Artikel Berita (Ada Fakta Ada Berita)

Oleh Basar Lolo Siahaan

Artikel ini berkenaan dengan menulis berita. Motto yang diemban oleh seorang penulis adalah ‘Ada Fakta Ada Berita’.

Sebaiknya berita itu jangan diwarnai opini melulu.Tentunya topik yang ditulis sebaiknya tentang sebuah fenomena bermanfaat untuk diketahui khalayak ramai. Secara mitos ada beberapa faktor penghalang menulis sebuah artikel.

Katakan lah semisal rasa percaya diri yang tipis menggarap sebuah topik yang disasar.Yang lain misalnyakesulitan menperoleh data yang relevan mengembangkan topik tulisan. Boleh jadi keterbatasan jejaring sosial dapat juga menghentikan semangat untuk menyelesaikan sebuah tulisan. Semua itu sirna apabila ada semangat yang berapi api, data handal yang cukup (valid and reliable), serta landasan teknik penulisan yang baik, sehingga konten dan gaya tulisan dapat meyakinkan pembaca.

Berkaitan dengan ini semua, adapun tujuan artikel ini iuntuk menunjukkan bahwa menulis adalah sebuah proses yang dapat dilakukan siapa saja. Sebab itu tidak ada hambatan menuntaskan sebuah tulisan yang sedang digeluti. Yang utama adalah ayo kemas tulisan itu menjadi sebuah berita menarik untuk diterbitkan di sebuah media massa.

Pertama, persiapkan sebuah thema berita yang dapat mengungkapkan pernyataan kuat yang terang  benderang tentang sebuah fenomena. Fenomena dimaksud mengacu pada sebuah objek kongkrit atau abstrak. Misalnya manusia atau hewan atau tumbuhan atau tempat atau waktu atau peristiwa atau kejadian atau eksistensi sebuah objek.

Kedua, letakkan thema tadi dalam sebuah latar belakang yang menarik. Latar ini harus memuat aspek konteks fenomena yang ditulis. Misalnya memuat kondisi budaya, ekonomi, sosial politis fenomena, mengapa fenomena terjadi, siapa dan apa saja terkait fenomena, waktu, dan tempat di mana fenomena terjadi. Dengan demikian latar dapat memberikan informasi yang kaya dalam pemahaman thema berita yang disampaikan.

Ketiga, kembangkan thema berlandaskan pemaparan data yang relevan dan secukupnya. Data harus berasal dari berbagai sumber yang terpercaya dan teruji. Data boleh berasal dari lapangan terkait fenomena yang ditulis, antara lain berasal dari: 1. para saksi hidup yang langsung mengalami fenomena; 2.Aparat terkait fenomena; 3.Para ahli/pakar yang yang mempunyai pengetahuan tentang fenomena; 3. dan lain lain yang diketahui berkompeten memberikan keterangan terkait fenomena yang diberitakan.

Ada juga tulisan yang mengandalkan data yang bersumber dari berbagai literatur, yaitu referensi elektronik (big data) maupun non elektronik, antara lain ensiklopedia, buku referensi, buku teks, jurnal, majalah, prosiding, koran, leafleft, statistic, diagram dan lain lain. Prinsipnya ialah bahwa sumber data harus terpercaya. Oleh sebab itu data dan sumber data harus dapat harus dapat diakses kembali untuk keperluan verifikasi, sehingga sebuah berita sifatnya akuntabel.

Keempat, menyusun teks tulisan yang akan dipublikasi. Seseorang mungkin mempunyai gaya tulisan sesuai budaya atau gaya yang telah terafliasi. Pada kesempatan ini disodorkan sebuah gaya yang bersifat linier dengan tujuan klariti dan fokus pembuktian thema berita.

Berikut sebuah contoh artkel berita imajiner. Contoh ini fungsinya semacam templet saja.

Struktur Artikel Berita:

Judul Berita >Sajikan thema berita >Sajikan latar belakangberita>Sajikan beberapa pengembangan untuk membuktikanbahwa thema berita adalah sebuah kebenaran:>1.Setiap pengembangan harus didukung oleh data fakta terkait kebenaran thema berita. Oleh sebab itu sajikan beberapa faktafenomena dari saksi mata > Kemudian sajikan beberapa fakta fenomena dari saksi ahli>Sajikan beberapa data fenomena dari yang berwewenang.

Imajinari Teks:

(Judul) Diduga Koloborasi Distributor Pupuk Palsu dan Penyuluh Pertanian Menyengsarakan Warga Desa A Bertahun Tahun

(Thema Berita) Koloborasi distributor pupuk dan penyuluh pertanian di Desa A telah menyengsarakan warga desa itu selama lima tahun. Bahkan untuk mencukupi kebutuhan sehari hari saja mereka tidak sanggup, sehingga banyak remaja di desa itu harus putus sekolah karena harus pergi keluar desa kerja mocok-mocok menambah kebutuhan keluarga mereka.

(Latar Belakang Berita) Kisah sedih ini berawal dari percakapan iseng-iseng dengan seorang remaja desa ituyang kesehariannya berperan sebagai pekerja informal di sebuah cafe.

Dia menuturkan, usia masih14 tahun, tetapi harus putus sekolah karena cari kerja di kota untuk membantu orangtuanya memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Miris sekali hati mendengarkan penturan remaja muda belia ini. Penasaran dengan keadaan itu penulis sengaja mengunjungi desa itu untuk mengungkap mengapa desa itu hidup bak gunung kelabu kurang lebih 5 tahun belakangan ini.

(Pengembangan-1 Thema Berita) Kuat dugaan bahwa biang kerok penderitaan warga desa itu selama ini adalah koloborasi busuk seorang pedagang pupuk dengan temannya oknum penyuluh pertanian bak musang berbulu ayam.

(Data-1) Hal ini terbukti dari pengakuan Bapak A bahwa panennya langsung menurun drastis selama 5 tahun terakhir, karena memakai pupuk yang disuplai distributor A. (Data-2) Hal senada juga ditegaskan oleh Bapak B bahwa karena memakai pupuk yang dia peroleh dari Distributor A, panen sawahnya menurun seraca drastis selama lima tahun terakhir.

(Pengembangan-2 Thema Berita) Dugaan penyebab penderitaan warga Desa A karena ulah koborasi duet pedagang pupuk dengan oknum penyuluh pertanian semakin menguak setelah penyataan aparat desa A.

(Data-3) Bapak Kades A mengatakan bahwa warga Desa Aselama 5 tahun terakhir memakai pupuk dari distributor atas anjuran oknum penuluh pertanian di desa itu. (Data-4) Sekdes Desa A menerangkankeseluruhan penduduk di Desa A hidup sebagai petani sawah, dan di sana ada 210 petani, mereka anggota 17 kelompok tani di desa itu. Ini berarti bahwa penderitaan sebanyak 210 kepala rumah tangga di Desa A selama 5 tahun terakhir adalah ulah Distributor Pupuk A yang diduga memberikan pupuk palsu kepada mereka selama lima tahun terakhir itu.

(Pengembangan-3 Thema Berita).Informasi tentang indisipliner musim tanam yang dikembangkan oknum di Desa A adalah penipuan menghilangkan rekam jejak distribusi pupuk palsu yang menyengsarakan warga Desa A selama 5 tahun terakhir.

Untuk membuktikan informasi bohong ini, penulis sengaja mewawancarai penyuluh pertanian dan Distributor Pupuk A terkait penderitaan yang dialami warga selama lima tahun terakhir. (Data-5) Oknum penyuluh pertanian desa itu mengatakan bahwa penurunan drastis panen di Desa A karena warga desa itu tidak disiplin melakukan musim tanam, sehingga banyak tantangan yang ditemui, seperti hama tikus, burung pipit, wereng dan kesulitan distribusi air dengan menggunakan irigasi yang sangat terbatas.

(Data-6) Sebaliknya warga Desa A mengaku bahwa musim tanam di Desa mereka dilaksanakan serentak selama 5 tahun terakhir. Pengakuan tentang adanya penerapan musim tanam yang disampaikan warga ternyata dibenarkan oleh Kades dan Sekdes Desa A.

(Data-7) Mereka mencatat bahwa warganya selalu mengikuti aturan musim tanam di desa itu. Akhirnya aparat desa dan warga mengetahui bahwa sudah menjadi rahasia umum di desa itubahwa oknum penyuluh pertanian desa mereka mempunyai hubungan persahabatan dengan distributor Pupuk tunggal di desa itu.

Memang selama ini ada rahasia yang sulit diungkapkan tentang keberadaan pupuk yang dipakai oleh warga Desa A.

Untuk itu penulis menemui Distributor Pupuk A untuk mengetahui keberadaan pupuk yang selama 5 tahun terakhir dipakai warga Desa A. (Data-8). Menurut distributor pupuk A hanya beliau satu-satunya distributor pupuk untuk warga Desa A.

(Data-9) Tanpa berbelit-belit diakui sebenarnya ada distributor lain, namun tempatnya agak jauh dari desa A. (Data-9) Diceritakan bahwa warga desanya tidak membeli pupuk dari situ karena harus cash and carry. (Data-10) Konon warga Desa A dan warga desa B sudah lama kurang harmonis karena saling curiga mencurigai tentangadanya perbedaan kesejaahteraan maupun pergaulan antar pemuda di kedua belah pihak.

(Data-11) Dikatakan dia tertarik menjadi distributor pupuk karena ingin menolong warga desanya atas saran oknum penyuluh pertanian di Desa itu.Semenjak itu dikatakan bahwa mereka menrupakan sahabat baik.

Pengamatan dan pemahaman keterkaitan yang dimiliki data yang dikumpulkanmenunjukkan dugaan yang sangat kuat bahwa kemelaratan warga desa A selama 5 tahun terakhir adalah akibat pemakaian pupuk yang diduga palsu. Hal ini menunjukkan bahwa motif distribusi pupuk di Desa A sudah layak diteliti oleh pemerintah. Oknum-oknum terkait distribusi pupuk tersebut harus secepatnya diamankan untuk menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan. Sekaligus untuk mempertanggungjawabkan kemelaratan yang dialami warga desa A yang tidak berdosa selama ini.

(Dosen FKIP Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar)