Pembangunan Jalan Rabat Beton Distan Asahan di Prapat Janji Diduga Asal Jadi

Asahan, Lintangnews.com | Pembangunan jalan rabat beton di Dusun X Desa Prapat Janji, Kecamatan Buntu Pane, Kabupaten Asahan diduga asal jadi, tak sesuai bestek maupun Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan pembayaran upah pekerja dari pihak rekanan tidak sesuai perjanjian awal.

Ini terlihat dari kualitas pekerjaan pembangunan jalan rabat beton yang baru selesai 15 hari dikerjakan. Namun sudah ada pecah  pada bagian jalan. Bahkan terlihat di bagian tengah jalan sudah ada keretakan memanjang.

Sehingga dengan kejadian ini diduga campuran material pembangunan tidak sesuai dengan RAB. Akibatnya, menimbulkan keretakan pada bagian tengahnya.

Seperti diungkapkan salah seorang warga, marga Sitorus, jika aalnya mereka bersyukur dengan pembangunan jalan itu. Namun warga kecewa dengan hasil pembangunan yang baru 15 hari itu sudah terjadi kerusakan.

“Padahal jalan itu kan jalan produksi tani nantinya. Seharusnya jalan itu bisa untuk angkutan hasil pertanian, tetapi kami kecewa, karena belum dilalui saja sudah seperti itu kondisinya,” sebutnya, Minggu (11/8/2019).

Diketahui pembangunan jalan rabat beton milik Dinas Pertanian (Distan) Pemkab Asahan itu menelan biaya sebesar Rp 173.715 .000 bersumber dari APBD Tahun Anggaran (TA) 2019 yang dikerjakan CV Sinar Mulya.

Warga lainnya, Sangkot menuturkan, bingung dengan pembangunan jalan itu. Sebab di plang proyek tidak ada terlihat berapa volume pekerjaan, panjang dan lebar tak ada dicantumkan.

“Sebagai warga mengharapkan pembangunan jalan rabat beton harusnya benar-benar dikerjakan sesuai dengan bestek dan RAB. Kami menduga pekerjaannya asal jadi, pasalnya belum dilalui kendaraan saja sudah ada yang retak,” imbuhnya.

Pasalnya selama proses pembangunan itu, amatan warga di lapangan melihat penggunaan untuk campuran batu kerikil sangat minim tidak sesuai dengan panjangnya pekerjaan.

Mereka juga meminta pihak Pemkab Asahan melalui Inspektorat maupun instansi terkait melakukan investigasi ke lokasi pembangunan jalan rabat beton tersebut.

“Ini agar kami sebagai warga bisa mengetahui pekerjaan yang sebenarnya, bukan seperti ini dan seolah-olah ada ditutupi pihak rekanan,” tegas Sangkot.

Sementara itu salah satu pekerja inisial Sy kecewa dengan pihak rekanan, karena upah yang dibayarkan tidak sesuai dengan perjanjian awal.

“Sampai sekarang pekerjaan ini sudah selesai, namun upah kami ada yang belum dibayar terutama untuk melangsir material. Kami merasa ditipu  rekanan. Dijanjikan selesai pekerjaan akan dibayar tapi sampai sekarang belum juga dibayarkan,” ungkap nya

Pantauan lintangnews.com di lokasi, terlihat bagian tengah badan jalan sudah ada yang pecah dan bergelombang. (Handoko)