Asahan, Lintangnews.com | Pembangunan pasar buah di Jalan Panglima Polem, Kelurahan Tegal Sari, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan terkesan sia-sia.

Ini dapat dibuktikan dengan kasat mata, jika bangunan itu terlihat tidak terurus, mulai dari halamannya dipenuhi rumput-rumput dan diisi para gelandangan dan pengemis (gepeng) untuk tempat tinggal.
Pantauan lintangnews.com di lokasi, Selasa (15/1/2019) ada sebanyak 48 unit kios yang sudah terbangun.
Namun disayangkan ada beberapa kios ditemukan botol minuman keras (miras) yang berserakan.
Bahkan di salah satu sudut bangunan terlihat retak yang sampai saat ini dapat belum difungsikan seperti tujuan pembangunan menjadi Pasar Buah.
Salah satu abang penarik becak yang sering mangkal di depan eks kantor PDAM Tirta Silau Piasa menceritakan, bahwa lokasi itu menjadi tempat tinggal gepeng.

“Bukan 1 atau 2 orang bang, banyak gepeng yang tinggal disitu. Abang lihat saja malam hari pada tidur disitu dan terkadang terdengar suara orang bernyanyi kemungkinan mereka mabuk,” ujar tukang becak mengaku bernama Agus itu.
Sementara itu data yang didapat dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Asahan, diketahui pembangunan Pasar Buah menggunakan APBD tahun 2017 yang dikerjakan CV Adhi Bina Persada berbiaya sebesar Rp 2 miliar, namun sampai saat ini belum difungsikan.
Secara terpisah, salah seorang pedagang buah mengaku bernama Santi mengatakan, belum mendapat informasi kapan kios-kios yang dibangun itu untuk ditempati.
“Belum tau bang kapan bisa ditempati, ya sementara di Jalan Diponegoro ini saya berjualan. Kalau keinginan secepatnya bang,” ujar Santi sembari mengurusi dagangan mangga dan anggur miliknya.
Melalui telepon seluler, Manager PDAM Tirta Silau Piasa, Ruspin mengatakan, telah 4 tahun meninggalkan kantor di Jalan Panglima Polem itu dan pindah ke kantor baru di sekitar Terminal Madya Kisaran tepatnya di depan Jalinsum.
“Empat tahun kami pindah dan kalau pembagunan Pasar Buah itu menjadi hak Pemkab Asahan,” ucap Ruspin. (handoko)