Proyek Telfort Dana Desa 2019 Nagori Tonduhan Gunakan Batu Padas Muda

Simalungun, Lintangnews.com | Proyek telfort bersumber dari dana desa tahap I Nagori Tonduhan, tepatnya di Huta Sorba Baru Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun menggunakan batu padas muda sebagai material perkerasan jalan.

Selain menggunakan batu padas tidak cukup tua, proyek pekerasan jalan juga tidak memiliki anggaran mobilisasi. Atau anggaran menyewa alat berat stompwals atau stampler untuk pemadatan.

Terkait penggunaan batu padas muda sebagai material pekerasan jalan tersebut, salah seorang anggota Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) saat ditemui di lokasi proyek, Selasa (16/7/2019) mengatakan, hal itu terpaksa diamprah atau disusun mereka karena batu padas itulah yang diorder dari toko penyedia material. Lalu disusun secara vertikal, bukan horizontal. Karena sudah sesuai petunjuk tehnis dari pendamping desa.

“Di Rencana Anggaran Biaya (RAB) tidak dialokasikan anggaran mobilisasi. Ini sesuai arahan dari Pendamping Desa Tehnik, Pak Situngkir. Jadi ini nantinya tidak dipadatkan, cukup diamprah pasir di atasnya,” ucapnya.

Dia menambahkan, besaran anggaran dana desa 2019 yang dialokasikan untuk kegiatan sebesar Rp 82 juta. Dengan volume pengerjaan sepanjang 400 an meter, dan buka jalannya selebar 1 meteran lebih.

“Anggaran kegiatan ini sebesar Rp 82 juta. Upah untuk tukang atau ahli Rp 100 ribu. Kalau kernet Rp 80 ribu per harinya kerja. Ada RAB nya, tapi saya tinggal di rumah. Plangnya di titik nol di ujung sana,” ucap Tambunan.

RG, salah seorang pelaku konstruksi di Simalungun mengatakan, dengan tehnik penyusunan material pekerasan itu dikhawatirkan jika dilalui kendaraan, maka jalan yang telah dibatui akan berbentuk rel.

“Dengan tehnik batu padasnya diamprah vertikal, setelah dilalui kendaraan jalan pasti akan berbentuk rel. Karena tehnik amparah material pekerasannya akan mudah bergeser dari tempat semula,” ujarnya. (Zai)