Sekda Taput Paparkan Kronologi 2 Warga Sipoholon Diduga Terjangkit Corona

Taput, Lintangnews.com | Salah seorang warga Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) inisial TS (60) jenis kelamin perempuan diduga terjangkit Covid-19 atau Virus Corona.

Hingga saat ini TS masih dalam perawatan medis di Rumah Sakit (RS) Pirngadi Medan.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Taput, Indra Simaremare memaparkan kronologi kejadian yang dialami TS, Jumat (17/4/2020).

Indra menuturkan, awalnya Rabu (8/4/2020), TS berobat ke Puskesmas Situmeang Habinsaran. Selanjutnya Jumat (10/4/2020) sekira pukul 20.00 WIB, TS mendatangi Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Tarutung, dengan keluhan utama nyeri perut kanan atas.

“Senin (13/4/2020) pasien menjalani foto thorax, dengan hasil bronchitis dd pneumonia. Sesuai dengan hasil foto, petugas medis melakukan rapid test sampai 3 kali, dengan hasil 2 kali reaktif (positif) dan 1 kali non reaktif (negatif). Kemudian, Rabu (15/4/2020) sekira pukul 01.00 WIB dirujuk ke RS Pirngadi Medan dan sampai saat ini masih dalam perawatan,” sebut Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Taput ini.

Lanjutnya, mengingat TS sempat berobat ke Puskesmas Situmeang Habinsaran, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Taput melakukan tracking di lokasi Puskesmas dan orang-orang yang pernah berinteraksi dengan pasien.

Hasilnya, ditemukan 1 orang petugas Puskesmas Situmeang Habinsaran inisial R (40) dengan hasil rapid test reaktif atau positif Covid-19. Sementara warga yang berinteraksi erat dengan pasien sebanyak 20 orang juga dilakukan rapid test dan hasilnya negatif.

Jumlah orang yang ditracking dengan rapid test di Puskesmas Situmeang Habinsaran sebanyak 15 orang, warga 20 orang dan petugas RSUD Tarutung  70 orang.

Sementara jumlah yang diisolasi di RSUD Tarutung sebanyak 2 orang. Sedangkan petugas Puskesmas Situmeang Habinsaran yang diisolasi mandiri sebanyak 34 orang, warga 20 orang dan petugas RSUD Tarutung 70 orang.

Indra menuturkan, jika hasil positif dengan rapid test belum tentu disebabkan Covid-19. Menurutnya, ada kemungkinan terpapar penyakit akibat virus lain yang menaikkan antibody IgG dan IgM, seperti HIV/AIDS, Demam Berdarah Denque (DBD) atau SARS (flu burung) dan lainnya.

“Makanya sample dan pasien kita kirim ke Medan untuk dilakukan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk memastikan apakah virus itu Covid-19. Kita berharap, sample yang dikirim itu semoga hasilnya negatif dan mendoakan agar pasien dapat sehat kembali,” tukasnya.

Dirinya juga menghimbau masyarakat agar tidak perlu panik dan resah, namun tetap waspada. Indra juga meminta agar jangan menghakimi dan mengucilkan warga yang diduga terjangkit Virus Corona.

“Karena yang perlu kita jauhi adalah virusnya. Aar terhindar dari Virus Corona ini harus dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), menjaga jarak, jangan berkerumun dan gunakan masker. Secara khusus kepada keluarga pasien, kami minta agar tetap tenang menyikapinya,” tutup Indra. (Pembela)