Sempat Kandas, KMP Ihan Batak Uji Coba Pelayaran Parparean-Balige

Tobasa, Lintangnews.com | Uji coba ferry penyeberangan Kapal Motor Penumpang (KMP) Ihan Batak sempat kandas beberapa saat di Pantai Parparean, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) ketika menuju Pelabuhan Balige.

Ini terjadi ketika dimanfaatkan Pemkab Toba Samosir (Tobasa) dalam pegelaran Karnaval Pesona Danau Toba, Sabtu (27/10/2018). Uji coba kapal itu sekaligus semarakkan Karnaval Pesona Danau Toba yang dirayakan berbagai elemen masyarakat di Balige.

Jenis Kapal Ro-Ro berkapasitas 300 Gros Tonnage (GT) itu berhasil berlabuh di Pelabuhan Balige tanpa ada kendala. Ini disaksikan ratusan warga yang berada di sekitaran Pelabuhan untuk mengikuti Karnaval Pesona Danau Toba.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Pemkab Tobasa, Pargaulan Sianipar mengatakan, KMP Ihan Batak masih tahap uji coba. Menurutnya, ini sekaligus pengenalan pada masyarakat untuk diketahui bahwasanya KMP Ihan Batak sudah hampir rampung dalam tahap penyelesaiannya.

“KMP Ihan Batak merupakan kapal yang dibuat oleh anak bangsa dan akan menghiasi keparwisataan di Danau Toba. Kedepan menjadi satu kesuksesan melayani para tamu yang datang berkunjung ke Danau Toba,” tambahnya lagi.

Turut hadir dalam uji coba pelayaran KMP Ihan Batak itu, Bupati Tobasa, Darwin Siagian, Wakil Bupati Hulman Sitorus, para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat Porsea Robert Manurung  dan Tokoh Masyarakat.

KMP Ihan Batak saat berlayar dari Parparean menuju Pelabuhan Balige.

Penanggung Jawab Operasional Pembangunan Galangan Kapal, Dimas Munandar menuturkan, tahapan dalam membangun sebuah kapal seperti design yang meliputi desain kapal dengan software, bonjean, hidrostatis dll.

“Sementara fabrikasi meliputi pembentukan shell plate, pemotongan baja dll. Sedangkan assembly, saat ini assembly modern dilakukan per blok untuk mempermudah pekerjaan waktu dan biaya,” sebut Dimas.

Kemudian block outfit dan loading on hull atau istilah orang awam adalah perakitan blok-blok menjadi sebuah kesatuan bangunan kapal. Biasanya dilakukan di buildingberth ataupun langsung pada gravendock. Launching kapal yang telah selesai dibuat pada buildingberth.

Ditambahkan Dimas, launching dapat menggunakan metode end launching (incline dan side launcing) atau pun dengan floating pada gravendock.

Sementara beberapa pekerjaan finishing dapat dilakukan setelah kapal telah dilaunching. Antara lain penambahan equipment sekunder, pengecatan dll. Lalu FD docking dan offshore trial.

“Tentunya kapal yang telah selesai akan dilakukan tes sebenarnya untuk mengetahui kemampuannya apakah telah sesuai dengan yang disyaratkan, atau belum. Yang terakhir delivery merupakan proses akhir penyerahan dari galangan pada owner,” pungkas Dimas. (asri)